Katadata Media Network
Indonesia membukukan impor dengan Oman US$ 597,66 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 74,94% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 341,63 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Oman, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2021 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Oman, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,03 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Oman. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Besi dan baja
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
- Bahan kimia organik
- Garam
- Aluminium dan artikelnya
Besi dan baja dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 72. Impor produk ini dari Oman berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 355,08 juta. Nilai impor Besi dan baja ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 281,36 juta.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka. Nilai impor dari Oman pada 2021 tercatat US$ 83.858 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 5.920 ribu.
Impor Bahan kimia organik dari negara ini berada di urutan 13. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 82.976 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan kimia organik berasal dari Cina, Singapura, Malaysia, India dan Thailand.
Di urutan ke keempat adalah , Indonesia juga mengimpor senilai US$ 29.497 ribu Garam dari Oman. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 19.828 ribu. Selain Oman, Indonesia juga mengandalkan impor Garam dari Cina, Yordania, India, Maroko dan Thailand. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 62 negara lainnya.
Impor Aluminium dan artikelnya dari negara ini berada di urutan 16. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 25.519 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Aluminium dan artikelnya berasal dari Cina, Malaysia, Amerika Serikat, Korea, Republik dan Uni Emirat Arab.
Besi dan baja dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 72. Impor produk ini dari Oman berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 355,08 juta. Nilai impor Besi dan baja ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 281,36 juta.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka. Nilai impor dari Oman pada 2021 tercatat US$ 83.858 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 5.920 ribu.
Impor Bahan kimia organik dari negara ini berada di urutan 13. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 82.976 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan kimia organik berasal dari Cina, Singapura, Malaysia, India dan Thailand.
Di urutan ke keempat adalah , Indonesia juga mengimpor senilai US$ 29.497 ribu Garam dari Oman. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 19.828 ribu. Selain Oman, Indonesia juga mengandalkan impor Garam dari Cina, Yordania, India, Maroko dan Thailand. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 62 negara lainnya.
Impor Aluminium dan artikelnya dari negara ini berada di urutan 16. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 25.519 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Aluminium dan artikelnya berasal dari Cina, Malaysia, Amerika Serikat, Korea, Republik dan Uni Emirat Arab.
XLS
PNG
PDF
EMBED
Hubungi KIC untuk permintaan data, riset, dan analisis.
Trending
Topik
Media Sosial
©2022 Katadata. Hak cipta dilindungi Undang-undang.