TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak ada sama sekali ekspor biji nikel mentah atau ore nikel pada 2020. Periode ini bertepatan dengan dimulainya larangan ekspor bijih nikel oleh pemerintah pada 1 Januari 2020.
“Ekspornya tidak ada, nol atau nihil,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Sebelumnya, isu kebocoran ini disampaikan ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri. Ia menyebut ekspor bijih nikel mentah ke Cina masih terus terjadi meski pemerintah telah mengeluarkan larangan.
Sebelumnya, Faisal mengatakan berdasarkan data BPS, memang tidak ada ekspor berkode HS2604 untuk nikel ore dan concentrate.
Akan tetapi, kata Faisal, data ekspor itu tertera dalam catatan General Customs Administration of China dan International Trade Center. Badan ini, kata dia, mencatat pada 2020 ada 3,4 juta ton impor dari Indonesia.
Faisal menyatakan volume ekspor bijih nikel pada tahun lalu itu bahkan melampaui catatan perdagangan pada 2014. Menyitir data General Customs Administration of China, nilai transaksi ekspor nikel per 2020 menembus US$ 193,6 juta.
Tak sedikit pihak yang meramalkan resesi benar-benar akan terjadi pada tahun 2023 seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Anwar Ibrahim menegaskan kontrol perbatasan di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi negara mana pun.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret terpangkas 43 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 81,67 dolar AS per barel.
5 fakta soal PHK di Tiktok yang disebabkan karena pemangkasan biaya operasional.
Perdagangan ekspor 50 kontainer biji kopi Indonesia terealisasi ke Mesir awal tahun 2023.
PHK besar-besaran diakibatkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang masih dirasakan sejumlah perusahaan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Indonesia menyambut positif kebijakan Pemerintah Cina membuka perbatasan bagi wisatawan pada 8 Januari 2023.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) Januari 2023 naik menjadi senilai USD 23,73 per ton.
Kementerian Luar Negeri Cina menanggapi pembatasan masuk Covid-19 beberapa negara yang menargetkan para pelancong dari negaranya tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak masuk.
Selama tiga hari lawatannya ke Cina, Marcos diperkirakan akan membahas kegiatan Beijing di Laut Cina Selatan yang disengketakan Manila dan topik lain