Apa Saja Kegunaan Timah?
KOMPAS.com – Timah merupakan bahan baku yang dikenal untuk pembuatan kaleng, sebelum digantikan oleh aluminium.
Bahkan kaleng timah asli, yang pertama kali diperkenalkan pada 1800-an, sebagian besar terbuat dari baja berlapis timah.
Timah mungkin merupakan logam yang sederhana, tapi bukannya tidak penting.
Logam ini digunakan untuk mencegah korosi dan untuk menghasilkan kaca.
Timah paling sering digunakan sebagai campuran dengan logam lain.
Baca juga: Nikel Indonesia Mengguncang Dunia, Asal-usul Nikel dan Logam Apa Itu?
Dilansir dari Live Science, timah relatif jarang ditemukan. Ia hanya menyusun sekitar 2 bagian per juta kerak bumi, menurut Survei Geologi AS.
Timah diekstraksi dari berbagai bijih, terutama dari Cassiterite (SnO 2 ). Logam ini dihasilkan dari reduksi bijih oksida dengan batubara dalam tungku.
Sangat sedikit timah yang ditemukan di wilayah Amerika Serikat (AS) dan sebagian besarnya ditemukan di Alaska dan California. Menurut Laboratorium Nasional Los Alamos, logam ini utamanya diproduksi di Bolivia, Indonesia, Zaire, Thailand, dan Nigeria.
Mungkin penggunaan timah yang paling penting, secara historis, adalah untuk membuat perunggu, paduan tembaga dan timah atau logam lain, yang mengubah peradaban dengan mengantarkan Zaman Perunggu.
Orang-orang mulai membuat dan memperdagangkan alat serta senjata perunggu pada waktu yang berbeda, bergantung pada geografi. Namun, Zaman Perunggu secara umum dimulai sekitar 3300 SM.
Baca juga: Bintang Pertama di Alam Semesta Miskin Logam, Astronom Temukan Buktinya
Adapun penggunaan timah dalam perunggu sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu.
Misalnya, para peneliti yang menggali di Kuil Yahudi di Yerusalem pada tahun 2011 menemukan sepotong timah berukuran kancing yang dicap dengan kata-kata Aram untuk “murni untuk Tuhan.”
Segel ini mungkin telah digunakan untuk menandai objek upacara yang digunakan untuk ritual, menurut sebuah laporan di Surat Kabar Haaretz .
Selain perunggu, kontribusi terbesar timah bagi umat manusia mungkin adalah pembuatan kaleng timah.
Kaleng ini berangkat dari persoalan tentang bagaimana memberi makan tentara yang tengah bertugas.
Baca juga: Volta Menemukan Baterai pada Tahun 1779, Listrik Dihasilkan dari 2 Logam Ditumpuk
Menurut Can Manufacturers Institute, Napoleon Bonaparte menawarkan hadiah pada tahun 1795 kepada siapa saja yang dapat menemukan cara untuk mengawetkan makanan untuk keperluan militer.
Pada tahun 1810, koki asal Prancis, Nicolas Appert, memenangkan hadiah sebesar 12.000 franc dengan menemukan pengalengan, proses menyegel makanan atau minuman dalam toples atau botol dengan menggunakan air mendidih.
Penemuan ini membuka jalan bagi penemuan kaleng tepat setahun kemudian.
Pada tahun 1810, pedagang asal Inggris, Peter Durand, mendapat paten karena menggunakan baja berlapis timah untuk membuat kaleng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.