Pengolahan Bijih Nikel oleh Antam
JAKARTA, investor.id – Nikel kadar tinggi dan nikel kadar rendah memiliki fungsi yang berbeda. Di Indonesia, nikel kadar tinggi atau saprolite lebih mudah dijual, karena smelter untuk mengolah nikel tersebut sudah tersedia. Sedangkan nikel kadar rendah atau limonite masih jarang terserap.
Tak heran jika potensi saprolite terus berkurang di Indonesia, hanya sekitar 930 juta ton, seperempat dari limonite yang mencapai 3,6 miliar ton. Lalu apa manfaat kedua jenis kadar nikel tersebut?
Menurut Corporate Secretary ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, bijih nikel laterit dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu saprolite yang merupakan bijih nikel dengan kandungan besi (Fe) yang rendah dan kadar nikel yang lebih tinggi, termasuk elemen lainnya seperti magnesia (MgO), dan kalsium (CaO).
“Sementara untuk limonite memiliki karakteristik sebaliknya dari saprolite. Bijih saprolite biasanya memiliki kadar nikel 1,5%-3% sementara untuk bijih limonite memiliki kadar nikel 0,8%-1,5%,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/6).
Faisal melanjutkan, saprolite banyak diolah melalui sistem Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang nantinya menghasilkan produk berupa Nickel Pig Iron (NPI), Feronikel (FeNi), atau Nickel Matte.
“Di ANTAM sendiri, bijih saprolite digunakan untuk kebutuhan feeding (umpan) ke pabrik feronikel di Pomalaa serta penjualan ke pasar domestik,” tambah Faisal.
Sedangkan bijih limonite, umumnya diolah melalui sistem High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk menghasilkan produk berbasis nikel sulfida atau sebagai nikel hidroksida, yang biasanya digunakan untuk material logam nickel based, termasuk elemen EV Battery.
Ia menambahkan, pada dasarnya HPAL merupakan proses leaching dengan menggunakan asam sulfat pada tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam autoclave, yang nantinya akan menghasilkan produk akhir berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat.
“Proses hidrometalurgi, salah satunya HPAL, cenderung lebih sesuai untuk limonite yang kandungan MgO-nya rendah,” imbuhnya.
Terkait potensi pemanfaatan bijih limonite untuk proyek EV Battery, Faisal menyebut pihaknya sudah siap dengan berbagai strategi yang akan dijalankan. Terlebih saat ini ANTAM menjadi bagian proyek besar EV Battery, bersama MIND ID dan IBC.
“Kami juga optimistis dengan adanya rencana pengembangan EV Battery akan memaksimalkan pemanfaatan bijih limonite melalui pengolahan di pabrik HPAL, dan akan memberikan kontribusi pendapatan yang optimal kepada perusahaan,” tutupnya.
Editor : Imam Suhartadi (imam_suhartadi@investor.co.id)
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Proyek Pomalaa Vale untuk Kedaulatan Bangsa
Teranyar! Satu Lagi Komoditas Bahan Mentah yang Ekspornya Distop Jokowi
2023, Vale Indonesia (INCO) Naikkan Produksi Nikel
Indo Nickel Industri dan Pinggao Bangun Smelter Bernilai US$ 50 Juta
Terpopuler
01
Tak Peduli IHSG Terjun 2,34%, Keempat Saham Ini Bertahan ARA
Kamis, 5 Jan 2023 | 15:40 WIB
02
Petinggi SOUL ‘Rayu’ Sandiaga Uno: Selama Ini Bapak di Saratoga 21,5%, Bolehlah Pak 2,5%…
Jumat, 6 Jan 2023 | 11:40 WIB
03
IHSG Amblas Karena Terpengaruh Prediksi Ini
Kamis, 5 Jan 2023 | 12:31 WIB
04
Buang Saham Papan Atas Ini, Investor Asing Net Sell Rp 808,58 Miliar
Kamis, 5 Jan 2023 | 16:18 WIB
05
Kepercayaan Investor Tinggi, Rights Issue BTN (BBTN) Oversubscribed 1,6 Kali
Jumat, 6 Jan 2023 | 08:11 WIB
Terkini
Memajukan Teknologi RI
Sabtu, 7 Jan 2023 | 08:22 WIB
Krakatau Steel (KRAS) Jadwalkan IPO Anak Usaha Kuartal III-2023
Sabtu, 7 Jan 2023 | 08:00 WIB
IHSG Rebound, 4 Emiten Serentak Listing Awal 2023
Sabtu, 7 Jan 2023 | 07:31 WIB
Emas Melonjak Pasca Data Pekerjaan Beri Sinyal Suku Bunga Fed Melambat
Sabtu, 7 Jan 2023 | 07:00 WIB
Minyak Datar, Dengan Penurunan Mingguan Akibat Kekhawatiran Resesi
Sabtu, 7 Jan 2023 | 06:30 WIB
Anda belum login
Anda belum login
Sign InorSign Up
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Pencarian
INVESTOR.id
Copyright ©2023 Investor Daily. All Rights Reserved