Salah Satu Penghasil Nikel Terbesar di Indonesia, Bupati Berharap Morowali Utara Jadi Kabupaten Terdepan
KOMPAS.com – Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi berharap kekayaan sumber daya alam yang tersedia di wilayahnya dapat bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakatnya.
Salah satunya dari cadangan nikel di sana. Morowali Utara yang terletak di Sulawesi Tengah ini terkenal sebagai salah satu dari lima daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.
“Mimpi saya, Kabupaten Morowali Utara ini menjadi kabupaten yang terdepan, karena kenapa, karena kita punya potensi sumber daya alam yang sangat lengkap,” kata Delis, saat berkunjung ke kantor Kompas.com, di Jakarta, pada Rabu (4/7/2022).
Dikutip dari Kompas.com, menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11.88 miliar ton.
Baca juga: Teluk Tomori, Surga Tersembuyi di Morowali Utara, Destinasi Wisata Raja Ampat Baru
Adapun, total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.
Cadangan nikel sebanyak 90 persen tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Delis menuturkan, Kabupaten Morowali Utara memiliki kawasan industri yang bergerak dibidang pemurnian nikel. Saat ini, ada dua smelter nikel yang beroperasi di sana.
Kawasan industri itu sudah beroperasi sejak tahun lalu dan menyerap 15.000 tenaga kerja.
“Luas kawasan itu 1.800 hektare total,” ujar Delis.
Smelter yang beroperasi di sana menghasilkan nickel pig iron (NPI).
NPI adalah sebagai alternatif pengganti feronikel sebagai bahan baku dalam pembuatan baja tahan karat (stainless steel).
Dalam perkembangan modern, nikel menjadi sangat penting dalam pembuatan baterai untuk sumber daya bagi kendaraan listrik.
Delis berharap, ke depan investasi nikel yang masuk ke Morowali Utara tidak hanya untuk memproduksi NPI, tetapi untuk pembuatan baterai bagi keperluan industri otomotif.
Sebab, smelter nikel yang beroperasi sekarang di wilayahnya hanya menghasilkan bijih nikel kadar tinggi (saprolite).
Sementara nikel kadar rendah (limonite) yang bisa diolah untuk menghasilkan elemen produk baterai masih terbuang.
Kabar baiknya, sudah ada investor yang berminat untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai.
“Hari ini, pabrik yang ada menyerap nikel dengan kadar tinggi, kalau baterai itu dia bisa terima kadar rendah. Low grade ini banyak kebuang. Nah, tentang sustainable-nya, maksudnya bagaimana menerapkan prinsip pertambangan yang ramah lingkungan, jadi tidak ada yang terbuang. Yang low grade ini bisa disimpan jadi deposit, tapi ke depan ketika pabrik baterai mulai dibangun, ini saja yang diambil lagi, tidak perlu ditambang lagi,” ujar dia.
Morowali Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Morowali pada tahun 2013 lalu. Usianya saat ini akan menginjak 9 tahun pada 23 Oktober 2022 nanti.
Sebagai kabupaten muda, Morowali Utara punya kekayaan sumber daya alam yang luar biasa selain nikel.
“Morowali Utara itu punya potensi yang sangat luar biasa sumber daya alamnya. Kita punya minyak bumi, biji besi, punya granit, punya marmer, kemudian hasil hutan kita punya rotan, kayu, gaharu, damar,” ujar Delis.
Untuk hasil laut, lanjut dia, selain tangkapan ikan, Morowali Utara juga sebagai penghasil rumput laut.
Sementara di bidang pertanian dan perkebunan daerahnya mengandalkan karet dan sawit.
“Rata-rata perusahaan sawit dan karet besar ada di sana,” ujar dia.
Morowali Utara, lanjut dia, juga punya potensi dalam pengembangan jagung dan nilam.
Tanaman nilam umumnya dimanfaatkan bagian daun untuk diekstraksi minyaknya dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, serta digunakan pada industri kosmetik.
“Produksi nilam kita hampir menyaingi Aceh,” ujar dia.
Selain itu, potensi di sektor pariwisata daerah ini juga menjanjikan dengan keindahan alam yang masih belum tersentuh.
Baca juga: Strategi Bupati Kendal Pulihkan Ekonomi akibat Pandemi dengan 4 Pilar Ini
“Nah, ini potensi yang hari ini dimiliki Morowali Utara. Tentunya sebagai kabupaten yang masih sangat muda, maka perlu bagaimana memaksimalkan potensi yang ada untuk mensejahterakan rakyat,” tambah dia.
Namun, wajah sebagai kabupaten yang kaya itu belum tercermin dari kondisi daerah.
Bupati yang menjabat sejak 2021 itu menuturkan, masih terdapat jalan yang rusak dan perumahan yang kumuh.
Jika hanya mengandalkan APBD untuk membangun Morowali Utara akan sulit.
Karenanya, pihaknya juga membuka keran investasi untuk mempercepat pembangunan, selain mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat.
Langkah pertama dalam mempercepat pembangunan yakni fokus pada membangun infrastruktur penghubung yang menjamin konektivitas antar-wilayah.
Tujuannya agar suplai barang bisa menjangkau daerah terpencil.
“Karena ini penting untuk lalu lintas barang dan orang, sehingga prodak perekonomian yang tadi terisolir, juga bisa berkembang,” kata dia.
Yang kedua adalah fokus bagaimana membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya.
Dia menggandeng para investor yang ada untuk memberikan kesempatan pertama kepada putra daerah agar bisa bekerja di perusahaan investor yang masuk.
“Sehingga ketika lapangan kerja terbuka, angka pengangguran akan menurun,” ujar dia.
Yang ketiga, pihaknya mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat bertumbuh.
Tujuannya adalah agar UMKM yang muncul di setiap desa nantinya akan menjadi pemasok untuk setiap industri yang ada di Morowali Utara.
“Kami sangat mendukung pernyataan Bapak Presiden, yang mengatakan bahwa para investor harus sebanyak mungkin melibatkan UMKM lokal. Jangan lagi para pemain-pemain UMKM yang mensuplai misalnya atau menunjang kehadiran investasi atau industri di suatu daerah itu malah para pemain yang juga dari Jakarta, kita berharap lokal. Sehingga bisa meningkatkan PAD secara maksimal,” ujar dia.
Baca juga: Kisah Danny Pomanto Anak Lorong, Bangun Kota Makassar dari Gang Kecil
UMKM di Morowali Utara yang ada saat ini bergerak di bidang makanan olahan, seperti oleh-oleh dan sajian, kemudian penyewaan kendaraan dan jasa laundry.
“Tahun ini kami mengalokasi bantuan wirausaha untuk setiap desa sebesar Rp 300 juta. Jadi, kami berikan untuk menstimulus supaya muncul di luar BUMDes, muncul UMKM yang berasal dari kelompok masyarakat,” ujar dia.
Pihaknya juga mendorong pengembangan agribisnis mengingat kehadiran industri dan investasi yang mendatangkan banyak pekerja, tentu membutuhkan logistik pangan yang sangat besar.
“Kami ingin kami bisa mensuplai itu, baik berasnya, baik ternaknya, baik kebutuhan sayurnya,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.