JAKARTA, iNews.id – Albarokatu Fii bukuriha. Barokah ada pada waktu pagi. PepatahArab itu memang benar adanya bahwa pagi hari banyak memiliki barokah atau kebaikan.
Di masyarakat Jawa Tengah juga ada semacam pepatah soal menjemput rezeki di pagi hari. Kalau bangun kesiangan rezeki akan hilang. “Rezekine Ilang dipatok ayam”
Keberkatan Subuh juga membuka pintu-pintu rezeki-Nya yang telah dihamparkan di hari itu. Kerana itu Allah menyerukan kaum Muslim untuk menyambut rezeki Nya dengan bersegera bangun pagi.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan al-Baihaqi, diceritakan bahwa ketika Rasulullah pulang dari salat subuh
di Masjid Nabawi, beliau mendapati puterinya, Fatimah, masih tidur.
Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan puterinya itu lalu Nabi SAW berkata:
”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai kerana Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari.”
Berikut 9 kunci pembuka pintu-pintu rezeki.
1. Istighfar dan Bertaubat
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh:10-12)
Taubat hendaknya dilakukan dengan penuh kesungguhan.
Di antara kita melakukan pertaubatan menahan diri dari perbuatan maksiat (tidak lagi mengulanginya), menyesali perbuatan yang terlanjur dilakukannya.
selain ituBertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
2. Takwa
Di antara definisi takwa adalah merasa takut kepada Allah, beramal dengan wahyu yang diturunkan, ridha dengan rezeki yang cukup (tidak berlebihan/qona’ah).
Secara amaliah ketakwaan akan membawa seseorang bersikap hati-hati karena merasa Allah selalu mengawasi apa yang dilakukan, tengah melanggar larangan-Nya atau mengabaikan perintah-Nya.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (Al-Thalaq:2-3)
3. Sedekah
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir. Di tiap-tiap bulir ada seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:261)
Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, namun malah akan mendapatkan rezeki yang tak terduga (min haitsu lama yahtasib).
Karena itu, perbanyaklah sedekah walau hanya dengan senyum.
4. Silaturrahim
Menyambung tali kekeluargaan mempunyai dua keutamaan. Pertama meluaskan rezeki dan kedua memanjangkan umur.
Pakar tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab mengatakan panjang umur di sini maksudnya umur seseorang akan barokah dan bermanfaat bagi sesama.
Siapa yang mengkehendaki kedua-duanya hendaklah banyak menyambung silaturrahim, meskipun terdapat perselisihan di antaranya dengan keluarganya.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa
yang ingin agar Allah melapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung silaturrahim.” (Shahih al-Bukhari)
5. Berhijrah di Jalan Allah
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka
bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.
Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,
Kemudian kematian menimpannya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Mahapengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Nisa’:100).
6. Berangkat Haji dan Umrah
Umat Islam yang memiliki kemampuan berangkat haji dan umrah, hendaklah tidak khawatir hartanya berkurang dengan melakukkan ibadah tersebut.
Rasulullah bersabda, “Lakukanlah haji dan umrah, karena kedua-duanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana api membersihkan besi, emas, dan perak. Tiada balasan bagi haji yang mabrur kecuali syurga.” (al-Tirmidzi)
Namun, menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu baik secara finansial maupun fisik hanya diwajibkan sekali.
7. Tawakal Kepada Allah
Rasulullah bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan
sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan kepada kamu rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong pulang pada petangnya dengan perut kenyang.”
(Musnad Ahmad)
Setelah bekerja dan berusaha menjemput rezeki, kita pasrahkan hanya kepada Allah agar diberikan kemudahan dan keberkahan rezeki.
8. Ibadah Kepada Allah
Allah berfirman di dalam sebuah hadis qudsi :
“Wahai anak Adam! Beribadahlah kepadaKu sepenuh masa, niscaya Aku akan memenuhkan dada engkau dengan kekayaan dan Aku akan menghilangkan kefakiran daripada engkau.
Jika engkau tidak melakukannya, niscaya Aku akan menyibukkan tangan engkau dengan pelbagai pekerjaan namun kefakiranmu tetap tidak hilang”.
9. Kasih sayang kepada yang Lemah dan Miskin
Rasulullah bersabda, “Bukankah kamu diberikan pertolongan dan rezeki karena (ada hak didalam rezeki tsb) atas orang-orang yang lemah di kalangan kamu?” (Shahih al-Bukhari).
Belakangan ini marak komunitas masyarakat yang melakukan gerakan sedekah nasi bungkus bagi kaum duafa tiap Jumat. Tradisi ini sangat baik untuk mengasah kepekaan hati, sekaligus membuka kran rezeki.
Semoga Allah selalu memberikan karunia, kemudahan dan keberkahan atas setiap langkah dalam mencari karunia Allah .
Wallahu A’lam Bissawab.
Sumber: piss-ktb.com, kitab nashoihul ‘ibad (Syeikh Nawawi Al Bantani).
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNewsJateng di Google News
BERITA TERKAIT
KOMENTAR