Sebuah perahu mesin melintasi kapal pengangkut peti kemas yang yang menunggu antrean bongkar muat Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Jumat (6/2). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Rei/pd/15.
Bareksa.com – Berikut market issue yang kami peroleh hari ini:
– PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) meneken perjanjian kontrak pembangunan dua unit kapal kontainer baru dengan perusahaan asal China, Lianyungang Wuzou Shippung Industry Co. Ltd. dengan nilai kontrak CNY 47,6 juta atau setara Rp100 miliar. Sumber dana untuk membangun kapal tersebut berasal dari pinjaman induk perusahaan, PT Temas Lestasi, sebesar Rp96 miliar.
– Produsen nikel PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) membatalkan rencana akuisisi perusahaan konsentrat bijih besi bernama PT Citra Sindo Utama karena bijih besi yang dihasilkan oleh Citra Sindo hanya memiliki kandungan bijih 60 persen. Padahal untuk bisa diekspor bijih besi itu harus memiliki kandungan di atas 60-70 persen. Namun DKFT akan memfokuskan pembangunan smelter nickel pig iron dengan kapasitas 300.000 ton per tahun di Morowali Utara dengan nilai investasi $400 juta.
– PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan meminjam dana Rp1 triliun dari perusahaan terafiliasinya, Mouterij Albert N.V. (MA) untuk membiayai belanja modal dan pelunasan pinjaman kepada beberapa bank.
– PT Hanson International Tbk (MYRX), perusahaan properti yang dikendalikan Benny Tjokrosaputro, berencana menjual 30 persen saham kepada investor asing dengan nilai transaksi ditaksir mencapai Rp3 triliun.
– PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) akan menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp400 miliar pada kuartal II 2015. Rencananya, dana hasil emisi MTN tersebut akan dialokasikan untuk refinancing utang jangka panjang dan akuisisi satu perusahaan kompetitor dalam waktu dekat.
– PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menggandeng perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd, untuk bekerja sama di bidang jasa informasi, komunikasi, dan teknologi di Indonesia. Pada tahap awal, TLKM akan memanfaatkan pengalaman Redtone untuk mengembangkan jasa yang bernilai tambah, seperti jasa solusi untuk industri kesehatan.
– Emiten sewa menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan obligasi rupiah pada tahun ini. Obligasi ini bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp4 triliun.
– Porsi kepemilikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di PT Bank Sinar Harapan Bali bertambah 0,65 persen menjadi 58,9 persen setelah Made Madia, salah satu pemegang saham minoritas melepas kepemilikannya. Adapun susunan kepemilikan saham Bank Sinar sekarang terdiri atas Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, PT Taspen (Persero) dan saham minoritas atas nama Ida Bagus Made Putra Jandhana. (hm)