TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang produk ekspor sejumlah komoditas yang berkinerja cukup baik. Sebagai negara yang kaya sumber daya alam, komoditas seperti minyak sawit, batu bara, dan hasil bumi lain termasuk deretan pertama daftar produk ekspor Indonesia. Selain itu, terdapat barang dan jasa lain yang turut diekspor ke berbagai negara tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspor merupakan kegiatan mengirimkan barang dagangan ke luar negeri. Tidak hanya berupa benda, jasa, finansial, tetapi juga perseorangan seperti tenaga kerja sering kali dijadikan objek untuk pemasukan negara. Dengan kata lain, negara eksportir juga dapat disebut sebagai pemasok suatu komoditi.
Baca: Jokowi Kutip Pernyataan Bos IMF: Di Tengah Dunia yang Gelap, RI Adalah Titik Terang
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia selama Januari sampai September 2022 sebesar US$ 219,35 miliar. Sedangkan untuk nonmigas senilai US$ 207,19 miliar. Berikut 10 komoditas ekspor utama Indonesia yang dihitung hingga periode September 2022.
1. Besi dan Baja
Besi dan baja mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 2,1 miliar. Besi menjadi material yang disukai berbagai jenis sektor karena bisa dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah tangga dan bangunan. Sementara baja berfungsi sebagai bahan baku kendaraan termasuk kereta api dan relnya.
2. Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit tidak hanya diolah menjadi minyak goreng, tetapi juga untuk kebutuhan pangan dan kosmetik. Minyak nabati yang tinggi kandungan alfa dan beta karoten ini diekspor dengan nilai US$ 2,4 miliar. Jumlah minyak kelapa sawit yang diperjualbelikan di luar negeri mencapai 2,55 juta ton.
3. Batubara
Salah satu bahan bakar fosil yang kerap dijadikan incaran para pebisnis kelas kakap ini juga masuk dalam daftar produk ekspor Indonesia paling laris. BPS merilis nilai ekspor batubara mencapai US$ 4,2 miliar. Batubara masih menjadi bahan baku utama pembakaran di dunia industri.
4. Bijih Logam, Terak, dan Abu
Jika bijih logam adalah salah satu hasil pertambangan yang mengandung berbagai macam mineral. Maka terak menjadi produk sampingan menyerupai batu kaca yang berasal dari bijih logam tersebut. Serta istilah abu merujuk pada sisa pembakaran. Ketiganya memberikan sumbangan nilai ekspor untuk negeri sebesar US$ 7,92 miliar.
5. Nikel
Nikel juga tergolong produk ekspor terbesar Indonesia dari bidang pertambangan. Logam mineral yang berwarna putih keperakan ini dikirim ke berbagai negara di dunia dengan total penjualan US$ 4,13 miliar.
6. Mesin/Peralatan Listrik
Peralatan elektronik buatan anak bangsa juga menjadi salah satu produk ekspor Indonesia paling laris. Segala bentuk peralatan listrik termasuk kabel dan mesinnya disukai pasar global untuk mengakomodasi berbagai macam kebutuhan. Jumlah omset yang diperoleh dari benda-benda kelistrikan ini mencapai US$ 10,81 miliar.
7. Berbagai Produk Kimia
Bahan kimia yang dikirim ke luar negeri, paling banyak diproduksi oleh Pertamina. Produk kimia yang dimaksud, antara lain propilena, amoniak, polyethylene, asam sulfat, dan hasil dari industri organik. Lonjakan ekspor yang ditorehkan Indonesia dari produk kimia sebesar US$ 6,82 miliar.
8. Kendaraan dan Bagiannya
Barang-barang otomotif juga menjadi produk unggulan yang dimiliki Indonesia. Selain menyediakan bahan bakarnya, dalam negeri juga mampu menghasilkan kendaraan beserta suku cadangnya (sparepart). Data BPS menunjukkan total pendapatan dari sektor ini mencapai US$ 8 miliar
9. Gula dan Kembang Gula
Daftar produk ekspor Indonesia paling laris berikutnya ialah gula dan kembang gula. Hal ini didasari oleh kepemilikan luas lahan perkebunan tebu yang mencapai 418.996 hektar pada tahun 2020. Produk gula dan kembang gula juga mampu menghasilkan keuntungan semanis rasanya, yakni US$ 18,6 juta.
10. Buah-buahan
Buah-buahan tropis asal Negeri Khatulistiwa masih menjadi incaran konsumen internasional. Diantaranya durian, manggis, rambutan, pisang, nanas, salak, jeruk, dan mangga. Serta masih ada 176 jenis buah lainnya. Buah lokal menembus total pendapatan mencapai US$ 13,9 juta.
Itulah daftar produk ekspor Indonesia paling laris di dunia. BPS menyebut nilai perdagangannya untuk komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 10,99 persen atau senilai US$ 24,8 miliar. Namun 10 barang yang dikirim tersebut masih dilirik pangsa global hingga saat ini.
MELYNDA DWI PUSPITA
Baca juga: Terkini Bisnis: Jokowi Ungkap Ada Ekspor Paksa, Kereta Api dengan Rute Terpanjang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Produsen sepatu olah raga PT Nikomas Gemilang menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 1.600 orang pekerjanya.
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Indonesia berencana mengekspor jagung ke Vietnam, Filipina, dan Malaysia pada tahun ini.
Leo Putera Rinaldy memperkirakan ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,9 persen secara tahunan pada 2023 ditopang oleh konsumsi masyarakat.
Presiden Joko Widodo akan menghentikan ekspor tembaga pada pertengahan tahun 2023.
Bhima Yudhistira Adhinegara menilai kebijakan nol persen royalty hilirisasi batu bara yang diatur dalam Perpu Cipta Kerja sangat tidak tepat.
Perdagangan ekspor 50 kontainer biji kopi Indonesia terealisasi ke Mesir awal tahun 2023.
PHK besar-besaran diakibatkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang masih dirasakan sejumlah perusahaan.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menolak kebijakan royalti nol persen hilirisasi batu bara dalam Perpu Cipta Kerja.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) Januari 2023 naik menjadi senilai USD 23,73 per ton.