Katadata Media Network
Indonesia membukukan impor dengan Libya US$ 10,48 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 1.376,48% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 0,71 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Libya, impor dalam 10 tahun terakhir telah berkurang sangat drastis. Terendah impor Indonesia adalah US$ 0,11 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 511,27 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Libya, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada lima produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Libya. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bijih, terak dan abu
- Pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan bagiannya
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
- Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
Bijih, terak dan abu dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 26. Impor produk ini dari Libya berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 9.026 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan bagiannya. Nilai impor dari Libya pada 2021 tercatat US$ 1.200 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan dari negara ini berada di urutan 32. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 238 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan adalah Cina, Thailand, Amerika Serikat, Pakistan dan Chili.
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 156 negara. Impor Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler dari negara ini berada di urutan 116. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 16 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jepang, Thailand, Korea, Republik dan Amerika Serikat.
Di urutan berikutnya , Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari Libya. Nilai impor produk ini tercatat sebanyak US$ 2 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari Libya tercatat berada di urutan 72. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka berasal dari Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Nigeria. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 72 negara. .
Bijih, terak dan abu dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 26. Impor produk ini dari Libya berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 9.026 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan bagiannya. Nilai impor dari Libya pada 2021 tercatat US$ 1.200 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan dari negara ini berada di urutan 32. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 238 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan adalah Cina, Thailand, Amerika Serikat, Pakistan dan Chili.
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 156 negara. Impor Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler dari negara ini berada di urutan 116. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 16 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jepang, Thailand, Korea, Republik dan Amerika Serikat.
Di urutan berikutnya , Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari Libya. Nilai impor produk ini tercatat sebanyak US$ 2 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari Libya tercatat berada di urutan 72. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka berasal dari Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Nigeria. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 72 negara. .
XLS
PNG
PDF
EMBED
Hubungi KIC untuk permintaan data, riset, dan analisis.
Trending
Topik
Media Sosial
©2022 Katadata. Hak cipta dilindungi Undang-undang.