Konten Premium
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 2,20 persen (month-to-month/mtm). Ini 3 komoditas yang mengalami penurunan bulan lalu.
Secara tahunan, nilai ekspor yang tercatat sebesar US$25,27 miliar masih tumbuh sebesar 32,03 persen (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto merincikan penurunan ekspor nonmigas tercatat sebesar 1,64 persen mtm, sementara migas turun sebesar 11,24 persen mtm.
Dia menjelaskan, penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh penurunan pada komoditas besi dan baja, timah, serta nikel.
“Besi dan baja HS 72 mengalami penurunan terbesar, yaitu US$257,4 juta,” katanya dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).
Di samping itu, penurunan pada komoditas timah dan barang daripadanya (HS 80) tercatat sebesar US$145,5 juta dan penurunan pada komoditas nikel dan barang daripadanya (HS 75) sebesar US$94,9 juta.
Di sisi lain, BPS mencatat peningkatan ekspor tertinggi pada Juli 2022 adalah pada komoditas bahan bakar mineral (HS 27) yaitu sebesar US$354,2 juta, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) US$179,5 juta, dan pulp dari kayu (HS 47) sebesar US$122,9 juta.
Pada Juli 2022, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar US$4,23 miliar. Dengan perkembangan tersebut, kinerja perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 27 bulan beruntun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.