Konten Premium
Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk., siap menggenjot kinerja pada tahun ini setelah mencatatkan penurunan laba dan pendapatan pada 2020.
Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan bahwa sejumlah kendala operasi yang dihadapi perseroan pada 2020 telah dapat diatasi perseroan sehingga dapat memacu kinerja tahun ini.
Tinjauan ulang strategis di tambang tembaga Wetar milik perseroan terkait proyek Acid, Iron, Metal (AIM) telah rampung pada akhir 2020. Hasilnya, lokasi pertambangan Wetar telah beralih ke Pit Partolang sejak kuartal IV/2020.
“Hal itu diekspektasi akan meningkatkan produksi tembaga perseroan dari sekitar 5.377 ton pada 2020 menjadi sekitar 14.000-17.000 ton pada 2021,” ujar Adi kepada Bisnis, Jumat (16/4/2021).
Untuk diketahui, Proyek AIM itu akan memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar untuk produksi acid, besi, uap, emas, perak, dan ekstraksi sisa tembaga. Proyek itu dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah.
Terkait dengan proyek itu, pada awal tahun ini emiten berkode saham MDKA itu juga telah resmi membentuk perusahaan patungan dengan Tsingshan dan akan segera memulai proses pengembangan dan pembangunan proyek AIM yang ditargetkan rampung pada kuartal IV/2022.
Selain itu, Adi menjelaskan bahwa proses remediasi atau perbaikan heap leach pad di tambang emas Tujuh Bukit yang mengalami pergeseran dan mempengaruhi produksi emas perseroan telah berjalan sejak kuartal IV/2020.
Dengan demikian, sejak Januari 2021 proses produksi dari kegiatan heap leach telah dimulai meskipun belum beroperasi secara penuh. Proses remediasi atau perbaikan sedang berjalan bertahap yang ditargetkan akan selesai pada akhir kuartal II/2021.
Demi menggenjot kinerja, perseroan juga akan terus melanjutkan kegiatan pre-feasibility study untuk potensi Proyek Tembaga Tujuh Bukit, yang mengandung sumber daya yang masif, yaitu 8,7 juta ton tembaga dan juga 28 juta ounces emas.
Merdeka Copper juga akan menargetkan produksi emas 100.000-120.000 ounces pada 2021.
Sebagai catatan, pada 2020 MDKA mencatatkan pendapatan sebesar US$321,86 juta pada 2020. Perolehan itu lebih rendah 20,14 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar US$402,03 juta.
Sejalan dengan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menciut 48,5 persen menjadi US$36,19 juta dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$70,82 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.