Sisa-sisa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam masih teronggok di sekujur stadion. Polri menyatakan 125 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan.
Pantauan CNNIndonesia.com, pecahan kaca hingga paving blok berserakan di sekitar area parkir stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, di sisi depan pintu masuk Stadion juga masih ada sisa bekas pembakaran akibat tragedi yang terjadi pada malam kemarin.
Beberapa mobil dinas kepolisian yang terbakar juga masih berada di area Stadion Kanjuruhan. Mobil-mobil itu tampak dipasangi dengan garis polisi.
Namun, sekitar pukul 20.00 WIB sejumlah mobil dinas polisi yang terbakar itu telah diderek oleh petugas untuk dipindahkan dari lokasi.
Sementara itu, di sisi luar area Stadion Kanjuruhan, sejumlah pedagang tetap berjualan dan menjajakan dagangannya, mulai dari makanan dan sebagainya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC dari Persebaya, Sabtu (1/10) malam. Berdasarkan data terbaru, insiden itu menyebabkan 125 orang meninggal dunia.
Peristiwa ini bermula saat suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang dimenangkan Persebaya.
Polisi merespons dengan mengadang dan menembakkan gas air mata ke arah penonton yang merangsek ke lapangan dan penonton di tribun.
Gas air mata yang ditembak polisi memicu kepanikan penonton sehingga mereka berbondong-bondong keluar stadion.
Dalam situasi rusuh dan tembakan gas air mata, penonton keluar berdesak-desakan. Banyak yang mengalami sesak nafas, lalu terjatuh dan terinjak-injak.
Badan sepakbola dunia FIFA menyebut tragedi Kanjuruhan sebagai hari gelap dalam sejarah sepakbola.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit berjanji akan mengusut kasus ini secara serius hingga tuntas, sesuai arahan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT