Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia menyimpan bejibun ‘harta karun’. Dalam hal ini harta karun yang dimaksud adalah sumber daya mineral logam, berupa emas, perak, tembaga dan lainnya. Salah satu daerah yang menyimpan bejibun harta karun itu adalah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari catatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari sisi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) secara luas terdapat ‘harta karun’ atau sumber daya mineral selain emas dan tembaga.
“Ada juga perak, timbal besi, mangan hingga pasir besi. Jadi memang NTB cukup kaya terkait dengan komoditi pertambangan,” terang Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin, Rabu (11/5/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah Nusa Tenggara Barat ini cukup beruntung, kenapa? Pasalnya, jika dilihat secara geologi, Nusa Tenggara barat memiliki peluang atau potensi mineral yang cukup tinggi karena wilayah ini berada diantara pertemuan dua lempeng. Yakni lempeng India dan Lempeng Eurasia.
“Kita lihat ada di bagian selatan Pulau Lombok dan Sumbawa terutama banyak potensi logam emas perak, mangan besi. Memang yang paling besar beroperasi di Pulau Sumbawa, Lomboknya ya, ada juga di Kepulauan Sekotong, kemudian, Lombok Barat dan Lombok Timur,” ungkap Awaluddin.
Sementara itu berbicara mengenai cadangan sumber daya emas yang berada di wilayah NTB, Awaluddin menjelaskan bahwa secara nasional di Indonesia diperkirakan pada tahun 2021 dalam hasil neraca sumber daya emas primer (bijih) mencapai 16 miliar ton emas. Adapun cadangan emas primernya mencapai 3,62 miliar ton.
“Kalau cadangannya mencapai sekitar 3,62 miliar ton emas (bijih). Jadi kita lihat NTB salah satu penyumbang emas besar selain dari Papua dan Maluku Utara,” ungkap Awaluddin kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat perusahaan yakni PT Sumbawa Timur Mining (STM) selaku pemilik Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mencatat hingga Desember 2021, wilayah ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton, dari jumlah itu rinciannya 0,96% Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 miliar ton terdiri dari 0,7% tembaga dan 0,4 g/t emas.
Awaluddin pun tak menampik atas temuan dari Sumbawa Timur Mining itu sebesar 2 miliar ton emas, ia bilang, temuan sumber daya emas tersebut berada di titik endapan emas, yang mana secara model tipe endapan ini mempunyai peluang untuk yang cukup besar pada sumber daya ke depan.
“Sehingga memungkinkan total poyensi sumber daya emasnya bisa mencapai 2 miliar ton,” ungkap Awaluddin.
Awaluddin juga bilang, bahwa potensi tersebut bisa ditambang. Paling tidak, penambangan emas itu bisa dilakukan seperti halnya penambangan emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dilakukan di bawah tanah.
“Jadi memang kalau perusahaan nantinya terkait dengan penambangan ini mungkin perencanaannya di bawah tanah, karena kajian-kajian yang dilakukan sejauh ini berkaitan dengan hidrologi, panas bumi dan geoteknik untuk memastikan operasi penambangannya,” ungkap dia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT