Jakarta, CNBC Indonesia – Australia kini tengah geger. Semua personel dikerahkan untuk mencari kapsul perak berukuran 8 mm x 6 mm, Caesium-137.
Benda itu lebih kecil dari koin. Ini diyakini hilang di suatu tempat, di sepanjang jalan raya gurun yang luas di negara bagian terbesar negeri, Perth.
Ini bukan tanpa sebab. Meski kecil, benda itu memicu kekhawatiran ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia bisa menciptakan risiko kesehatan radioaktif bagi siapa saja yang menemukannya selama 300 tahun ke depan. Alarm sendiri sudah dibuktikan sejak Jumat pekan lalu.
Kapsul itu sebenarnya diambil dari sebuah lokasi tambang Gudar-Darri, milik Rio Tinto. Lalu kapsul dibawa dalam paket 10 Januari lalu.
Kapsul tiba di Perth 16 Januari dan baru diturunkan untuk pemeriksaan 25 Januari. Tapi saat dibuka, ia hilang dan tak ditemukan.
“Setelah membuka paket, ditemukan bahwa pengukur rusak dengan salah satu dari empat baut pemasangan hilang … semua sekrup pada pengukur juga hilang,” kata Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat (DFES) setempat, dikutip dari CNN International Selasa (31/1/2023).
Mereka percaya bahwa getaran kuat yang disebabkan oleh jalan bergelombang merusak paket. Itu kemudian “mencabut” baut pemasangan yang menahannya di tempat.
Caesium-137 dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi manusia yang bersentuhan dengannya. Luka bakar kulit bisa terjadi akibat paparan jarak dekat, belum lagi penyakit radiasi dan risiko kanker yang berpotensi mematikan, terutama bagi mereka yang terpapar secara tidak sadar untuk jangka waktu yang lama.
“Berdiri dalam jarak satu meter dari kapsul selama satu jam akan menghasilkan sekitar 1,6 millisieverts (mSv), sebanyak sekitar 17 rontgen dada standar,” kata layanan radiasi WA, sebuah perusahaan yang memberikan saran perlindungan radiasi.
“Mengambil kapsul akan menyebabkan kerusakan serius pada jari-jari Anda dan jaringan di sekitarnya,” tambahnya.
Seorang profesor biofisika dari University of Southern Australia, Ivan Kempson, khawatir jika ini ditemukan anak-anak. Belum lagi jika mereka memasukkannya ke dalam saku dan membawanya.
“Ini jarang terjadi tapi bisa terjadi dan pernah terjadi sebelumnya,” kata Kempson.
“Ada beberapa contoh orang yang menemukan hal serupa dan menderita keracunan radiasi,” tambahnya.
Insiden tersebut mengejutkan para ahli. Karena kasus demikian jarang terjadi mengingat penanganan bahan radioaktif seperti Caesium-137 yang sangat diatur protokol ketat, bank dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pembuangannya.
Rio Tinto mengatakan secara teratur mengangkut dan menyimpan barang berbahaya sebagai bagian dari bisnisnya dan mempekerjakan kontraktor ahli untuk menangani bahan radioaktif. Kapsul kecil itu adalah bagian dari pengukur kepadatan yang digunakan di lokasi tambang Gudai-Darri untuk mengukur kepadatan umpan bijih besi di area penghancuran.
“Dalam hal ini, tampaknya ada kegagalan dari langkah-langkah pengendalian yang biasanya diterapkan,” kata layanan radiasi WA.
“hilangnya kapsul itu sangat tidak biasa karena aturan keselamatan Australia mengharuskannya diangkut dalam wadah yang sangat protektif,” kata seorang dosen dan petugas keselamatan radiasi di RMIT University di Melbourne, Pradip Deb.
Rio Tinto sendiri belum membuka nama perusahaan logistik yang terlibat dalam pengangkutan.
Saat ini pihak berwenang memang terus mencari kapsul tersebut.
Peralatan pendeteksi radiasi khusus dipasang untuk mencari kendaraan yang melaju perlahan naik dan turun, di jalan raya di kedua arah, dengan kecepatan 50 kilometer per jam (31 mil per jam).
Hipotesis saat ini, kapsul itu mungkin tersangkut di ban kendaraan lain, membawanya lebih jauh. Namun tetap ada kekhawatiran bahwa itu mungkin tidak lagi berada dalam zona pencarian, misalnya disebarkan oleh hewan liar, termasuk burung.
“Bayangkan jika itu adalah burung pemangsa,” kata analis kebijakan nuklir dan lingkungan advokat di Australian Conservation Foundation, Dave Sweeney.
“Misalnya yang mengambil kapsul dan membawanya pergi dari area pencarian (asli). Ada begitu banyak ketidakpastian dan akan menimbulkan lebih banyak masalah,” jelasnya.
Sebenarnya, Caesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun. Artinya setelah tiga dekade, radioaktivitas kapsul akan berkurang setengahnya, dan setelah 60 tahun akan berkurang setengahnya lagi.
Namun secara total, ia memiliki umur yang lama. Kapsul bisa menjadi radioaktif selama 300 tahun.
“Caesium-137 biasanya merupakan sumber tertutup. Artinya, jika tidak pecah, tidak akan mencemari tanah atau lingkungan,”tambah analis RMIT University di Melbourne, Pradip Deb.
“Jika kapsul tidak pernah ditemukan, tidak akan mencemari atau mentransfer radioaktivitas ke tanah sekitarnya,” ulasnya lagi.
Rio Tinto, adalah salah satu raksasa pertambangan terbesar di dunia. Perusahaan itu mengoperasikan 17 tambang bijih besi di wilayah Pilbara, Australia Barat.
Kegiatan penambangan perusahaan juga sempat menimbulkan kontroversi di masa lalu. Di antaranya termasuk penghancuran dua tempat perlindungan batu kuno di Juukan Gorge pada tahun 2020, yang mendorong permintaan maaf dan pengunduran diri CEO Jean-Sébastien Jacques saat itu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT