Katadata Media Network
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga 4 komoditas tambang Indonesia mengalami kenaikan dalam setahun terakhir, sedangkan 10 komoditas tambang lain harganya turun.
Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas batu bara, seiring dengan naiknya harga batu bara dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina yang mengganggu pasokan global.
Harga batu bara acuan (HBA) Indonesia pada Desember 2022 berada di level US$281,48/ton, melonjak 76,16% dibanding Desember 2021 (year-on-year/yoy).
Lonjakan harga tersebut mengerek nilai ekspor batu bara Indonesia menjadi US$38,87 miliar sepanjang periode Januari-Oktober 2022, meningkat 90,33% dibanding Januari-Oktober 2021.
Harga komoditas tambang lainnya yang naik dalam setahun terakhir adalah nikel, yakni tumbuh 20,57% (yoy) menjadi US$23.907,73/dmt pada Desember 2022.
Ada pula bijih krom yang naik 19,17% (yoy) menjadi US$4,04/dmt, dan harga mangan naik 1,5% (yoy) menjadi US$4,07/dmt pada Desember 2022.
(Baca: Nilai Ekspor Batu Bara Indonesia Melonjak 90% pada Januari-Oktober 2022)
Di sisi lain, sejumlah komoditas tambang mineral Indonesia turun dalam setahun belakangan. Penurunan paling dalam terjadi pada tembaga, yang harganya melemah 19,85% (yoy) menjadi US$7.890,73/dmt pada Desember 2022.
Harga perak sebagai mineral ikutan juga merosot 17,08% (yoy) menjadi US$20,19/ons, harga bijih besi laterit/hemtit/magnetit turun 15,74% (yoy) menjadi US$1,27/dmt, dan aluminium turun 15,74% (yoy) menjadi US$2.282,98/dmt pada periode sama.
Berikut daftar harga 14 komoditas mineral dan batu bara acuan ESDM pada Desember 2022:
(Baca: Ini Negara Penghasil Batu Bara Terbesar 2022)
XLS
PNG
PDF
EMBED
Hubungi KIC untuk permintaan data, riset, dan analisis.
Trending
Topik
Media Sosial
©2022 Katadata. Hak cipta dilindungi Undang-undang.