Pasir Kuarsa, Komoditas Masa Depan
Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
PERAN pertambangan dalam perekonomian nasional sudah tak perlu diragukan lagi. Selain sebagai salah satu sumber penerimaan negara dan devisa, sektor pertambangan juga merupakan sektor yang signifikan dalam menyerap banyak tenaga kerja serta sektor yang mengakselerasi transfer teknologi.
Jika dikelola dengan baik, sektor pertambangan bahkan dapat berkontribusi lebih. Pertambangan memiliki peran atau misi kewilayahan yaitu meningkatkan perekonomian daerah, membuka daerah-daerah baru (remote) dan memperkecil kesenjangan kemajuan antar daerah. Pengembangan industri pertambangan juga artinya membuka kesempatan berusaha di daerah serta pengembangan masyarakat sekitar wilayah tambang.
Baca juga: Kemendag: Mayoritas Produk Pertambangan Mengalami Penurunan Harga di Juli 2022
Kemudian dari sisi perdagangan internasional, sektor pertambangan dan pengolahan mineral menjadi salah satu sektor andalan yang menopang ekspor Indonesia selain komoditas CPO (crude palm oil) tentunya. Artinya, dinamika sektor pertambangan nasional akan memberi pengaruh kepada performa perekonomian nasional.
Kabar baiknya, setelah mengalami penurunan di awal pandemi Covid-19, sektor pertambangan nasional mulai kembali bergairah dan menunjukkan kinerja yang positif. Sepanjang tahun lalu, misalnya, dari Januari hingga November 2021, nilai ekspor sektor pertambangan mencapai 34,11 miliar dolar AS, naik tajam hingga 94,29 persen dibanding Januari-November 2020 yang sebesar 17,55 miliar dolar.
Tahun 2022 ini pun tampaknya demikian. Kenaikan harga minyak ikut mengerek naik harga komoditas lainnya. Di Indonesia, hal itu dengan mudah bisa dilihat dari nilai keuntungan yang dibukukan oleh perusahaan-perusahaan tambang nasional di awal tahun ini.
Misalnya PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) beserta entitas anak usahanya yang membukukan kenaikan laba bersih pada kuartal I/2022, meskipun kuantitas produksinya justru mengalami penurunan. Dilihat dari laporan keuangan perusahaan, laba bersih pada tiga bulan pertama 2022 saja menembus 67,64 juta dolar atau sekitar Rp 983,19 miliar (kurs Rp14.534 per dolar AS 9 Mei 2022).
Sementara untuk komoditas batu bara, keuntungan perusahaan tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang moncer pada kuartal I-2022 juga layak dijadikan acuan. Baru tiga bulan berjalan tahun 2022, Adaro sudah membukukan laba bersih sebesar 400,07 juta dolar atau sekitar Rp 5,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.480 per dolar AS). Perolehan laba tersebut meroket 457,6 persen dibandingkan dengan 71,75 juta dolar laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode yang sama tahun lalu.
Namun sektor pertambangan nasional masih terpaku pada komoditas tradisional yang relatif sama sedari dulu, seperti nikel, biji besi, emas, dan tembaga. Dengan adanya perkembangan dunia, sudah saatnya Indonesia melirik komoditas-komoditas pertambangan potensial lainnya, sesuai momentum arah perkembangan industri dan pasar global.
Salah satu komoditas potensial yang layak mendapat perhatian adalah pasir kuarsa. Komoditas ini memiliki manfaat yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri modern. Sejumlah pengusaha asal China, Korea Selatan, dan India yang bergerak di bidang industri pengolahan mineral pun belakangan ini sedang bersemangat dan kencang berburu pasir yang satu ini di beberapa daerah di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, menurut Ketua Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HPKI) kepada awak media beberapa waktu lalu, para pengusaha internasional tak segan-segan mematok harga tinggi demi mendapatkan pasir kuarsa yang dicarinya. Indonesia sendiri membolehkan ekspor pasir kuarsa setelah melewati proses pengolahan dengan kadar silika di atas 99,5 persen dan kadar besi di bawah 120 ppm.
Meningkatnya permintaan pasir kuarsa tersebut sangat bisa dipahami mengingat nilai strategis dan vital komoditas ini. Pasir kuarsa berguna sebagai bahan penolong untuk sektor industri mulai dari industri ban, karet, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain. Tidak hanya itu, pasir kuarsa juga bermanfaat untuk industri genteng, metal dan logam.
Pasir kuarsa juga mendadak menjadi komoditas strategis hari ini karena karakter unik yang dimilikinya. Kandungan silikon pada pasir kuarsa merupakan bahan tahan api (refractory) sehingga banyak digunakan dalam teknologi luar angkasa dan industri kebutuhan rumah tangga seperti berbagai kompor dan alat masak masa kini lainnya.
Baca juga: Batu Misterius yang Hebohkan Afrika Selatan Ternyata Bukan Berlian, tapi Kuarsa
Pasir kuarsa juga merupakan bagian penting dari proses produksi microchip. Setelah melalui beberapa proses dan pencampuran, silikon mengisi mata rantai utama di industri elektronik sebagai bahan baku transistor (silicon transistor). Transistor ini adalah semikonduktor yang merupakan komponen vital microchip elektronik dan panel surya.
Sebagaimana diketahui, microchip digunakan secara luas setidaknya pada industri mobil, telepon pintar (smartphone), dan laptop dan telah menjadi salah satu produk yang menghangatkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, produk panel surya adalah andalan dunia dalam transisi menuju energi terbarukan.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan peralatan dan teknologi tersebut maka dipastikan kebutuhan dunia akan pasir kuarsa akan terus meningkat. Dengan kata lain, pasir kuarsa adalah komoditas masa depan, komoditas manusia modern.
Pasir kuarsa menyebar luas di banyak tempat di Indonesia. Namun jenis yang mengandung silika dioksida tinggi (>99,0 persen) umumnya terdapat di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Pengembangan pasir kuarsa menjadi strategis bagi Indonesia setidaknya karena beberapa hal. Pertama, industri pasir kuarsa dapat menjadi motor diversifikasi sektor pertambangan sekaligus menjadi sumber pemasukan baru bagi negara dari ekspor mineral terolah. Kedua, secara internasional, pengembangan pasir kuarsa akan meningkatkan daya tawar geoekonomi dan geopolitik Indonesia di dalam ekosistem value chain global. Ketiga, dalam perspektif ekonomi makro, pengembangan pasir kuarsa juga akan memperluas kesempatan kerja dan menambah sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi daerah-daerah penghasil pasir kuarsa.
Semakin penting, sesuai peraturan perudang-undangan di Indonesia, seluruh pajak dan retribusi pasir kuarsa sebagai mineral bukan logam jenis tertentu akan masuk ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, pengembangan pasir kuarsa juga dapat menjadi andalan lokal untuk meningkatkan kapasitas fiskal dalam rangka pemulihan ekonomi pascapandemik Covid-19 secara mandiri tanpa harus selalu bergantung kepada program-program pemulihan ekonomi dari pusat.
Untuk itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah optimalisasi sebagai berikut. Pertama, memfasilitasi promosi industri pasir kuarsa Indonesia pada forum-forum industri pertambangan dan mineral nasional dan internasional. Agenda ini dapat dilakukan dengan menggandeng asosiasi yang mewadahi para penambang kuarsa di Indonesia.
Kedua, menjembatani konektivitas dengan investor domestik maupun asing, termasuk lembaga-lembaga perbankan. Hal ini penting mengingat para penambang kuarsa biasanya berbasis di daerah sebagai pengusaha lokal yang relatif masih jauh terhadap akses investasi permodalan.
Baca juga: Jam Tangan Kuarsa, Bukan Jam Murahan yang Kalah dari Arloji Mekanis
Ketiga, mengawal penerapan praktek-praktek berkelanjutan agar meminimalkan dampak lingkungan dan pada saat yang sama mendorong reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang. Pemerintah juga perlu secara perlahan dan bertahap mendorong pengolahan kuarsa dalam negeri secara lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja yang lebih luas.
Dengan demikian Indonesia dapat menambah percepatan pemulihan ekonomi secara mandiri dan pada saat yang sama menegaskan peran strategisnya dalam percaturan industri modern dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.