Jumat, 3 Februari 2023 1:49
Kamis, 2 Februari 2023 23:57
Kamis, 2 Februari 2023 23:40
Kamis, 2 Februari 2023 23:39
Kamis, 2 Februari 2023 23:34
5 hari lalu
Jumat, 20 Januari 2023 15:49 Wib
Minggu, 1 Januari 2023 19:17 Wib
Rabu, 7 Desember 2022 10:25 Wib
5 hari lalu
Kamis, 26 Januari 2023 21:09 Wib
Kamis, 26 Januari 2023 5:05 Wib
Rabu, 25 Januari 2023 18:00 Wib
8 jam lalu
9 jam lalu
14 jam lalu
16 jam lalu
10 jam lalu
18 jam lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
5 jam lalu
14 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
8 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
13 jam lalu
14 jam lalu
19 jam lalu
5 jam lalu
1 hari lalu
Kamis, 12 Januari 2023 13:57 Wib
Selasa, 10 Januari 2023 19:51 Wib
Rabu, 4 Januari 2023 16:42 Wib
3 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
9 jam lalu
9 jam lalu
13 jam lalu
2 hari lalu
Selasa, 17 Januari 2023 17:44 Wib
Selasa, 3 Januari 2023 17:49 Wib
Kamis, 8 Desember 2022 5:41 Wib
Kamis, 24 November 2022 7:25 Wib
Sabtu, 22 Oktober 2022 19:51 Wib
Rabu, 5 Oktober 2022 15:47 Wib
19 jam lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
Kamis, 19 Januari 2023 22:47 Wib
Senin, 16 Januari 2023 13:50 Wib
Rabu, 11 Januari 2023 18:08 Wib
6 hari lalu
Kamis, 26 Januari 2023 13:53 Wib
Rabu, 25 Januari 2023 22:09 Wib
Senin, 23 Januari 2023 20:10 Wib
Minggu, 22 Mei 2022 17:18 Wib
Jumat, 15 Oktober 2021 13:31 Wib, 2021
Kamis, 25 Februari 2021 20:06 Wib, 2021
Minggu, 21 Februari 2021 7:39 Wib, 2021
1 hari lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu
6 hari lalu
Pekerja terlihat berbincang di atas papan elektronik pergerakan saham di London Stock Exchange, Inggris. REUTERS/Paul Hackett/aa. (REUTERS/Paul Hackett)
London (ANTARA) – Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (1/2/2023), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,14 persen atau 10,59 poin menjadi menetap di 7.761,11 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,17 persen atau 13,17 poin menjadi 7.771,70 poin pada Selasa (31/1/2023), setelah menguat 0,25 persen atau 19,72 poin menjadi 7.784,87 poin pada Senin (30/1/2023), dan naik 0,05 persen atau 4,04 poin menjadi 7.765,15 poin pada Jumat (27/1/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC yang anjlok 2,93 persen; serta perusahaan pertambangan global yang mencakup komoditas curah termasuk bijih besi, mangan, dan metalurgi Anglo American PLC tergelincir 2,29 persen.
Baca juga: Saham Jerman untung hari kedua, indeks bertambah 0,35 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik menguat, indeks naik tipis 0,01 persen
Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 9,44 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan investasi dan pengembangan properti Inggris yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel di pinggir kota Segro PLC terangkat 2,38 persen; serta perusahaan teknik terdiversifikasi multinasional Inggris Smiths Group PLC meningkat 2,23 persen.
Rabu, 1 Februari 2023 7:31
Selasa, 31 Januari 2023 8:16
Jumat, 27 Januari 2023 4:31
Kamis, 26 Januari 2023 7:03
Rabu, 25 Januari 2023 9:08
Selasa, 24 Januari 2023 7:35
Jumat, 20 Januari 2023 7:31
Kamis, 19 Januari 2023 6:04
4.286 views
4.238 views
3.434 views
3.418 views
3.343 views