Profil Timo Tjahjanto, Sutradara Film Sebelum Iblis Menjemput
JAKARTA, KOMPAS.com – Timothy Tjahjanto yang lebih dikenal dengan Timo Tjahjanto adalah seorang produser film dan sutradara asal Indonesia.
Ia merupakan pendiri rumah produksi film bernama Merah Production dan dikenal dengan film-filmnya yang umumnya bergenre horor-thriller.
Baca juga: Keluarga Pencipta Komik Si Buta dari Gua Hantu Beri Semua Buku Komik pada Timo Tjahjanto
Sebelum menjadi sutradara kenamaan seperti sekarang, Timo pernah bekerja freelance sebagai story board artist dan fotografer.
Ketertarikannya membuat film-film bertema sadistis dan mengundang kengerian timbul sejak masih kecil.
Saat usia 7 tahu, Timo mulai menonton film-film horor. Awalnya ketika diajak kakaknya menonton film lewat Betamax Tape di rumah, ia mengira itu adalah film anak-anak.
Baca juga: Timo Tjahjanto Ungkap Wujud Si Buta dari Gua Hantu Garapannya
Namun ternyata, film yang mereka tonton adalah Psyco (1960) karya horor lawas dari Alfred Hitchock yang dibintangi Marion Crane dan Norman Bates.
Sebuah adegan penusukan dalam film hitam putih tersebut membekas di ingatannya sampai membuatnya trauma.
Ketika beruumur 12 tahun, Timo secara tidak sengaja menonton film IT (1991) dan mengenal Badut Pennywise yang menyeramkan.
Baca juga: Iko Uwais Bintangi G.I. Joe: Snake Eyes, Timo Tjahjanto Ucapkan Selamat dan Petunjuk Si Buta dari Gua Hantu
Dipicu dari itu, Timo menjadi ingin mengeksplorasi rasa takutnya dan mengubah ketakutannya itu menjadi karya kreatif, yakni film.
Untuk mendukung cita-citanya itu, Timo pun menempuh pendidikan di School of Visual Arts, Australia, pada 2002.
Ketika kuliah, ia bertemu dengan Kimo Stamboel yang lalu berkolaborasi dengannya membuat film di bawah naungan The Mo Brothers.
Baca juga: Penggemar Duga Iko Uwais Perankan Si Buta dari Gua Hantu, Ini Komentar Timo Tjahjanto
Film pertama yang diproduksi oleh The Mo Brothers adalah film pendek bergenre horor berjudul Dara (2007), bagian dari enam film pendek antologi Takut: Face of Fear.
Benar saja, segmen film pendek Dara pun berhasil mendapatkan respons positif dari para penggemar.
Sampai akhirnya pada 2010, Timo dan Kimo memproduksi film layar lebar berjudul Rumah Dara.
Film itu langsung meraih segudang penghargaan serta masuk dalam sejumlah nominasi di ajang bergengsi.
Baca juga: Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel untuk The Night Comes For Us
Salah satunya dinobatkan sebagai Film Indonesia Terbaik di ajang Jakarta International Film Festival dan Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI).
Kesuksesan film Rumah Dara mengantarkan The Mo Brothers kembali menyutradarai film ‘mengerikan dan menegangkan’ lainnya, yakni Killers (2013) serta film bergenre laga perdana mereka berjudul Headshot (2016).
Karir Timo sebagai sutradara pun kian melejit ketika ia merilis film action berjudul The Night Comes For Us (2018) yang dibintangi oleh Joe Taslim dan Iko Uwais.
Baca juga: Timo Tjahjanto: Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 Lebih Menegangkan
Sebelumnya, pada 2016, ia menyutradarai film Sebelum Iblis Menjemput yang dibintangi Chelsea Islan bersama Pevita Pearce.
Film ini pun sukses dan dilanjutkan dengan sekuelnya Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 yang telah tayang di bioskop sejak 27 Februari 2020 lalu.
Untuk kehidupan pribadinya, Timo menikah dengan aktris dan model Sigi Wimala pada 2009 silam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.