Serangga Super Langka Ditemukan di Uganda, Seperti Apa Bentuknya?
KOMPAS.com – Peneliti asal Inggris berhasil menemukan spesies serangga baru di hutan hujan di Uganda.
Hewan tersebut diketahui termasuk ke dalam kelompok serangga yang sangat langka, bahkan kerabat terdekatnya terakhir dilihat lebih dari 50 tahun yang lalu.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (27/1/2022) spesies ini dinamai Phlogis kibalensis. Ia merupakan anggota famili Cicadellidae atau leafhopper.
Penemunya adalah peneliti dari Anglia Ruskin University, Dr Alvin Helden, yang pertama kali mengidentifikasi jenis serangga ini saat melakukan tugas lapangan di taman nasional di Uganda barat.
Baca juga: Serangga Langka Ini Membutuhkan Lingkungan Bersalju untuk Bertahan Hidup
Menurut studi yang dipublikasikan di di jurnal Zootaxa, spesies baru leafhopper ini memiliki warna kemilau metalik dan permukaan tubuh yang kuat.
Bentuk tubuhnya serupa dengan anggota Cicadellidae lainnya, terutama pada organ reproduksi jantan, yang sebagian berbentuk seperti daun.
Sebelum spesies ini, Cicadellidae dari genus Phlogis terakhir ditemukan di Republik Afrika Tengah pada tahun 1969 silam.
“Ini kali pertama saya menemukan spesies yang baru dideskripsikan. Ini adalah salah satu hal yang ingin Anda lakukan sebagai ahli entomologi dan saya telah berhasil melakukannya sekarang,” ujar Helden.
Untuk diketahui, leafhopper berkerabat dekat dengan jangkrik namun lebih jarang dikenal.
Baca juga: 7 Serangga Terbesar di Dunia, Ukurannya Sebesar Lengan Orang Dewasa
Helden biasa menyebutnya sebagai jangkrik yang berukuran sangat kecil karena memiliki struktur keseluruhan serupa, yakni ujung kepala yang sedikit lebih tinggi dari ujung belakang dan berwarna-warni.
Makanan utama leafhopper adalah getah tanaman, sedangkan pemangsa hewan ini ialah invertebrata seperti laba-laba, kumbang, tawon parasit, atau burung.
Hanya leafhopper dari genus Phlogis memiliki ciri fisik yang unik dan jarang ditemukan.
“Faktanya, mereka sangat langka sehingga biologi mereka hampir sepenuhnya tidak diketahui. Kami hampir tidak tahu apa-apa tentang Phlogis kibalensis, spesies baru yang saya temukan, termasuk tanaman apa yang dimakannya atau perannya dalam ekosistem,” jelas Helden.
Sejak tahun 2015, Helden mengaku telah memimpin kunjungan lapangan mahasiswanya ke taman nasional Kibale, dekat perbatasan Uganda dengan Republik Demokratik Kongo.
Sebagai bagian dari penemuan spesies baru, Helden pun mendokumentasikan beragam serangga yang ditemukan di taman nasional tersebut.
Dia juga membuat buku panduan yang mencakup foto dari beberapa jenis hewan seperti kupu-kupu Kibale, hawkmoth, dan kumbang kura-kura.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.