6 Fakta Kasus Dugaan Bullying Kim Garam Le Sserafim
KOMPAS.com – Kim Garam Le Sserafim menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (21/5/2022), setelah kasus dugaan bullying yang melibatkannya kembali mencuat di internet.
Tudingan kekerasan ini muncul sejak Kim Garam diperkenalkan oleh HYBE sebagai anggota dari grup Le Sserafim.
Sempat mereda jelang debut Le Sserafim pada 2 Mei 2022, tudingan Kim Garam melakukan bullying kembali mencuat setelah foto sebuah dokumen diklaim sebagai bukti tersebar di komunitas online.
Berikut fakta-fakta perjalanan kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Kim Garam Le Sserafim.
Baca juga: Kim Garam Le Sserafim Trending, HYBE Angkat Bicara soal Catatan Resmi Komite Kekerasan Sekolah
Kim Garam diperkenalkan oleh HYBE pada 5 April 2022. Tak berselang lama, media sosial dihebohkan dengan tudingan bahwa Kim Garam pernah melakukan bullying di sekolahnya.
Tudingan bermunculan setelah teman-teman sekolah Kim Garam mengunggah foto masa lalu anggota Le Sserafim tersebut.
Mereka juga menceritakan bagaimana Kim Garam melakukan pendindasan ringan selama di sekolah, seperti memaki sampai memelototi teman-temannya.
Selanjutnya, bukti chatting Kim Garam berkonten seksual dan foto berkonten seksual juga dibagikan di media sosial.
Baca juga: Menyusul Tuduhan Bullying, Kim Garam Hiatus Sesaat dari LE SSERAFIM
Agensi Le Sserafim, Source Music membantah tuduhan bullying yang dilakukan Kim Garam.
Source Music mengaku telah melakukan penelusuran dan melakukan proses verifikasi internal terhadap Kim Garam.
Agensi juga menyebut bahwa tudingan yang dilayangkan pada Kim Garam adalah fitnah.
“Tuduhan baru-baru ini disunting dengan licik untuk memfitnah Kim Garam atas peristiwa yang terjadi saat dia berteman di tahap awal sekolah menengah,” tulis agensi dilansir dari Soompi.
Baca juga: LE SSERAFIM Batalkan Kegiatan Setelah Tuduhan Bullying Kim Garam Terus Berkembang
Tak lama sejak debut dengan Le Sserafim pada 2 Mei 2022, bukti baru terkait tuduhan bullying Kim Garam muncul.
Sebuah foto catatan resmi Komite Tindak Kekerasan Sekolah berisi informasi bahwa nama Kim Gara tercatut sebagai pelaku bullying di SMP Kyeongin menyebar di internet.
Sejak dokumen itu tersebar, pihak sekolah memberikan pernyataan sikap bahwa mereka tidak bisa memberikan penyataan apa pun terkait hal itu.
Ada pun pihak Source Music masih bersikeras membantah tudingan tersebut. Agensi mengatakan bahwa Kim Garam justru merupakan korban bullying di sekolahnya, termasuk rumor jahat dan cyberbullying.
Baca juga: HYBE Tanggapi Pernyataan Terduga Korban Bully Kim Garam LE SSERAFIM soal Intimidasi dan Tekanan Mental
Terduga korban kekerasan Kim Garam, Daeryun yang berbicara lewat kuasa hukumnya, mengaku mengalami tekanan mental dan diintimidasi oleh anggota Le Sserafim tersebut.
Ramainya pengakuan terduga korbam membuat HYBE dan Source Music buka suara, mereka meminta media tidak membuat laporan dari satu pihak saja.
Agensi dan label juga mengklaim pihak Daeryun menyusun sedemikian rupa peristiwa pada 2018 agar mereka terlihat diuntungkan.
Baca juga: HYBE Tanggapi Pernyataan Terduga Korban Bully Kim Garam LE SSERAFIM soal Intimidasi dan Tekanan Mental
Berkembangnya rumor tentang Kim Garam membuat Le Sserafim membatalkan jadwal di tengah promosi album debut mereka.
Le Sserafim batal tampil di Music Bank KBS2 dan jumpa penggemar melalui video call selama 20 Mei 2022.
Selain itu, Kim Garam juga hiatus sementara untuk menyembuhkan diri secara mental dan emosional setelah menerima tudingan kekerasan bahkan sebelum debutnya dimulai.
Dikutip dari Allkpop, Sabtu, HYBE merilis pernyataan resmi dari sudut pandang Kim Garam mengapa dia terlibat dalam sesi komite penanggulangan kekerasan sekolah.
Baca juga: Kim Garam LE SSERAFIM Kembali Dituduh Membully, Muncul Dokumen Catatan Sekolah dan Sikap Agensi
Keterlibatan itu berlangsung saat Kim Garam masih duduk di tahun pertamanya di sekolah menengah.
Agensi mengonfirmasi bahwa benar Kim Garam memiliki catatan tentang keterlibatannya dengan komite penanggulangan kekerasan sekolah.
Namun, penyebabnya adalah Kim Garam menangkis teman sekelasnya, yang difoto tanpa persetujuan.
“Komite memberikan hukuman “derajat 5″ (pada Kim Garam) meskipun tidak ada kekerasan fisik yang terlibat,” kata perwakilan HYBE.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.