Berapa Jarak Bumi ke Matahari?
KOMPAS.com – Bumi adalah planet ketiga di tata surya yang paling dekat dengan Matahari.
Jarak antara Bumi dan Matahari yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat membuat Bumi memiliki suhu hangat yang cocok untuk ditinggali oleh makhluk hidup.
Sementara itu, planet yang dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya adalah Venus dan planet terdingin di tata surya adalah Neptunus.
Dilansir dari Nine Planets, Bumi dan Matahari berjarak 1 AU (satuan astronomi). Adapun 1 AU setara dengan 150 juta km.
Dalam tahun cahaya, Matahari berjarak 0,00001581 tahun cahaya dari Bumi.
Baca juga: Teori Baru Jelaskan Bagaimana Planet Bumi Terbentuk
Jika berbicara dalam meter, maka Matahari akan berjarak 150,4 miliar meter dari Bumi.
Bumi mengorbit Matahari satu kali setiap 365,3 hari, sementara planet yang lebih jauh, seperti Mars, menyelesaikan orbit mengelilingi Matahari dalam 687 hari.
Sebagai perbandingan, Mars berjarak 1,5 AU dari Matahari, yang berarti 227,94 juta km.
Sejak Bumi bergerak mengelilingi Matahari, jaraknya berbeda, dengan titik terdekat Bumi dari Matahari (perihelion) mencapai 147,5 juta km.
Ketika sampai pada titik terjauh Bumi dari Matahari (aphelion), jaraknya sekitar 152 juta km atau sedikit lebih dari 1 AU.
Baca juga: Planet Neptunus, Planet Terjauh dari Matahari
Sulit untuk memprediksi perjalanan pesawat ruang angkasa menuju Matahari.
Jika kita meluncurkan pesawat ruang angkasa imajiner dari Bumi yang akan melakukan perjalanan sekitar 246.960 km per jam secara konstan, ia akan mencapai Matahari dalam waktu 606 jam atau 25 hari.
Namun, apa yang mengaburkan perkiraan adalah kenyataan bahwa tidak mungkin untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa yang secara konstan mempertahankan kecepatan tertingginya sejak awal.
Ketika pesawat ruang angkasa diluncurkan, dibutuhkan beberapa menit atau jam untuk mencapai kecepatan tertingginya.
Baca juga: 9 Fakta Merkurius, Planet Terkecil hingga Memiliki Orbit Tercepat di Tata Surya
Salah satu pesawat ruang angkasa tercepat yang dirancang di Bumi adalah Parker Solar Probe.
Probe mungkin mencapai kecepatan maksimum 692.017 km per jam.
Ini berarti bahwa pesawat ruang angkasa tersebut dapat mencapai Matahari dalam waktu sekitar 216 jam atau sembilan hari.
Namun, masalah lainnya, tidak ada sesuatu pun di luar angkasa yang tetap diam.
Jadi, pesawat ruang angkasa tidak bisa secara langsung diluncurkan ke Matahari karena saat objek tiba di posisi Matahari, objek tersebut tidak akan ada lagi di sana.
Baca juga: Bagaimana Parade 5 Planet Bulan Juni Pengaruhi Rancangan Misi Luar Angkasa?
Oleh sebab itu, posisi Matahari harus diprediksi, berdasarkan kecepatan bergeraknya, kemudian menghitung laju pergerakan objek yang diluncurkan, dan yang terpenting, pergerakan Bumi juga harus diperhitungkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.