Bukit Algoritma di Sukabumi, yang diklaim aman menjadi Silicon Valley Indonesia sudah muncul di Google Maps. Padahal rencana kontroversial yang akan menghabiskan dana Rp18 Triliun itu masih belum disetujui.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com, di Google Maps sudah tertulis Bukit Algoritma (Algoritma Valley). Jika ditarik dari Jalan Tendean, Jakarta Selatan, jarak yang muncul sejauh 109 kilometer. Sementara waktu jarak tempuh mencapai 3 jam 9 menit pada pukul 16.30 WIB.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko mengungkapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Algoritma akan dibangun di lahan Resort Cikidang di Sukabumi, Jawa Barat. Penggunaan lahan diklaim sudah mendapat restu dari pemiliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ide Bukit Algoritma mendapatkan respons pro dan kontra dari berbagai kalangan. Pakar teknologi informatika, Onno W. Purbo misalnya, menyatakan rencana membangun ‘Silicon Valley’ di Bukit Algoritma Sukabumi merupakan hal yang bagus. Namun, dia mengingatkan tempat tersebut bukan sesuatu yang sangat diperlukan.
“Kalau di dunia IT dan kreatif sebetulnya tempat itu enggak critical. Yang penting ada banyak orang pintar dan kreatif, plus punya sambungan internet yang kencang,” ujar Onno kepada CNNIndonesia.com.
Onno menuturkan orang pandai dan internet yang kencang merupakan hal yang sangat diperlukan dalam dunia TI. Sehingga, lokasi tidak akan berguna tanpa hal itu.
Onno menyampaikan pemerintah juga harus mendukung keberadaan orang pintar dan kreatif, serta internet yang cepat melalui kebijakan. Sebab, regulasi hingga ekosistem berhubungan dengan tempat dan orang yang ada di dunia TI.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Digital Entrepreneur (ADEI), Bayu Prawira Hie mengaku terkejut dengan proyek pembangunan bukit algoritma atau ‘Silicon Valley’ di Sukabumi. Dia menilai rencana itu baik meski sulit untuk diwujudkan.
“Itu ide dan inisiatif yang bagus dan harus didukung. Hanya saja memang saat ini kelihatannya too good to be true,” ujar Bayu kepada CNNIndonesia.com.
Sebelumnya, Amarta Karya dan Kiniku Bintang Raya berencana membangun KEK Bukit Algoritma dengan dana mencapai 1 miliar euro atau hampir Rp18 triliun yang dananya tidak berasal dari APBN, tapi investor dalam dan luar negeri.
Rencananya, KEK ini akan menjadi ‘Silicon Valley’ versi Indonesia, yaitu kawasan pengembangan riset dan sumber daya manusia yang berbasis industri 4.0.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT