Kali Pertama, Teleskop Luar Angkasa James Webb Lacak Asteroid
KOMPAS.com- Untuk pertama kalinya, Teleskop Luar Angkasa James Webb berhasil melacak dan mengamati asteroid yang bergerak menjelang akhir periode uji cobanya.
Keberhasilan Teleskop Luar Angkasa James Webb lacak asteroid ini menunjukkan bahwa teleskop tersebut memiliki kemampuan dapat mengawasi objek tata surya.
Bahkan, teleskop luar angkasa ini dapat mengawasi dan mengamatk galaksi yang jauh, bintang, serta objek jauh lainnya yang diperkirakan akan diamati dalam jangka waktu 20 tahun.
“Saat kami selesai dengan periode uji coba, kami akan menguji objek lain yang bergerak pada berbagai kecepatan untuk memverifikasi bahwa kami dapat mempelajari objek yang bergerak di seluruh Tata Surya dengan James Webb,” tulis NASA.
Baca juga: Pertama Kalinya, Teleskop James Webb Berhasil Membidik Obyek Kosmos
Kemampuan teleskop James Webb untuk melihat target terdekat akan memungkinkannya dalam mengamati segala sesuatu mulai dari objek es di Sabuk Kuiper, hingga satelit luar angkasa yang berpotensi layak huni.
Seperti dikutip dari Space, Rabu (25/5/2022) asteroid yang dipilih untuk latihan pengamatan adalah 6841 Tenzing, asteroid sabuk utama yang dinamai Tenzing Norgay.
“Bryan Holler, di Space Telescope Science Institute, memiliki pilihan sekitar 40 kemungkinan asteroid yang bisa digunakan untuk menguji pelacakan target bergerak. Tetapi tim ingin memilih asteroid dengan nama yang dikaitkan dengan kesuksesan,” ungkap Heide Hammel, ilmuwan interdisipliner James Webb untuk pengamatan Tata Surya.
NASA sendiri berpendapat teleskop James Webb menghadapi tantangan tambahan dengan melakukan pelacakan target yang bergerak.
Baca juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb Mengorbit 1,5 Juta Km dari Bumi, Apa Alasannya?
Seperti misalnya kebutuhan untuk peralihan dari pergerakan yang bersifat lebih sedikit dingin ke lebih panas.
Itu dapat memengaruhi penyelarasan cermin dan instrumen teleskop.
Akan tetapi Hammel mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh teleskop untuk mempelajari Tata Surya sepadan dengan masalah dan risiko yang dihadapinya.
Terutama saat teleskop mempelajari planet seperti Uranus dan Neptunus.
Baca juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb Berhasil Mengorbit Dekat Matahari
“Tim berharap dapat menghubungkan kimia dan dinamika atmosfer bagian atas Uranus yang dapat dideteksi oleh Webb dengan atmosfer yang lebih dalam yang telah kami pelajari dengan fasilitas lain selama beberapa dekade,” papar Hammel.
Teleskop Luar Angkasa James Webb diharapkan menyelesaikan masa uji cobanya sekitar bulan Juni sebelum akhirnya benar-benar bertugas.
Nantinya sekitar 7 persen dari tahun pertama pengamatan, teleskop James Webb secara spesifik akan fokus menyelidiki Tata Surya.
Sementara itu, target ilmu pengatahuan untuk mempelajari tata surya pun terus diperluas.
Termasuk misi mempelajari cincin Saturnus, atmosfer satelit Titan yang pekat, pengamatan beberapa objek es di Sabuk Kuiper, dan gumpalan sporadis yang diduga muncul dari Europa dalam rekaman Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Baca juga: Bisakah Teleskop Luar Angkasa James Webb Deteksi Kehidupan Alien?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.