Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Jakarta, IDN Times – Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertambangan memiliki peran penting bagi negara. Kontribusi yang diberikan sektor ini sangat signifikan pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia.
Hal ini karena perusahaan pertambangan memproduksi sumber daya alam maupun kandungan mineral seperti pengelolaan bahan bakar, mineral logam dan bebatuan. Aktivitas perusahaan tambang meliputi penyelidikan, penelitian, pengelolaan, eksplorasi, studi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan.
Sederhananya, semua aktivitas mengelola sumber daya alam dilakukan oleh industri pertambangan. Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan pertambangan terbesar. Berikut daftarnya yang telah IDN Times rangkum buat kamu.
Baca Juga: 5 Perusahaan Tambang dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia pertama adalah PT Pertamina. Seluruh masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan perusahaan yang memproduksi bahan bakar minyak, pelumas, gas, dan sebagainya.
Perusahaan Pertamina adalah transformasi dari PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional dan sempat memonopoli pendirian SPBU di Indonesia sampai tahun 2000. Dalam perjalanannya, Pertamina telah mengelola tujuh kilang minyak dengan total kapasitas 1.051,7 MBSD, memiliki pabrik petrokimia dengan total kapasitas 1.507.950 ton per tahun, dan pabrik LPG dengan total kapasitas 102,3 juta ton per tahun.
Terdapat pula produk olahan dari perusahaan tambang di Indonesia ini seperti bahan bakar minyak, bahan bakar nonminyak, gas, pelumas dan petrokimia. Selain itu terdapat sekitar 18 anak perusahaan Pertamina.
Baca Juga: Daftar Perusahaan Tambang Tembaga Terbesar di Dunia, Ada Indonesia!
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia kedua yang tidak asing lagi adalah PT Freeport Indonesia, yang mana merupakan perseroan tambang emas di Indonesia. Freeport mengelola tambang Grasberg yang merupakan tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Kini, Pemerintah Indonesia sudah mengambil bagian sebesar saham Freeport sebesar 51 persen dengan tebusan sebesar Rp56,1 triliun. Sebelumnya pemerintah sudah melakukan beberapa kali kontrak dengan Freeport yakni kontrak pertama pada 1967 dengan saham pertama Indonesia sebesar 9,36 persen lalu dilanjutkan kontrak II di 1991.
Sesuai dengan namanya, PT Kaltim Prima Coal adalah salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Namun, pada tahun 2003 kepemilikan perusahaan ini berpindah tangan kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan kepemilikan saham 100 persen.
Sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di indonesia, PT Kaltim Prima Coal, pada 2018, berhasil memproduksi sebanyak 58 juta ton batubara dan pada tahun 2019 sebanyak 62 ton batubara, yang mana diprediksi akan naik.
Baca Juga: Sejarah Investasi Freeport Indonesia di Tanah Papua
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia lainnya adalah PT Aneka Tambang Tbk. Perusahaan yang kerap disingkat Antam ini adalah anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum alias MIND ID yang berdiri pada 5 Juli 1968.
Aktivitas yang dilakukan perusahaan ini mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Namun, jasa utamanya adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi.
Antam memiliki komoditas utama, yakni berupa bijih nikel kadar rendah atau limonit, bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, feronikel, emas, perak dan bauksit.
PT Timah bergerak pada segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran.
Aktivitas utama perusahaan ini adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usahanya.
Pada 2019, PT Timah membukukan pendapatan sebesar Rp19,30 triliun sepanjang tahun lalu. Melonjak 75,13 persen dari pendapatan tahun 2018 yakni Rp11,02 triliun
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia berikutnya adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk yang bergerak dalam industri pertambangan emas. Perusahaan ini mengelola dan menginvestasikan usaha pertambangan emas beserta usaha logam mulia lainnya di kawasan Australia.
Kini, PT J Resources Asia Pasifik Tbk beroperasi untuk memproduksi pertambangan emas, yang terletak di Indonesia hingga Malaysia.
Selain itu, perseroan ini juga bergerak dalam bidang pengadaan layanan katering, serta perdagangan umum, usaha transportasi dan perumahan. Anak perusahaannya bernama PT J Resources Nusantara yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa.
Perusahaan yang beroperasi di bidang tambang mineral ini berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan mineral bagi masyarakat dengan mengelola hasil alam berupa mineral emas batangan dan perak. PT Agincourt Resource punya tambang emas bernama Martabe yang luasnya mencapai 130.300 hektar di pesisir barat Provinsi Sumatera Utara.
Perusahaan tambang ini mengelola sumber daya alam dengan jumlah 7,8 juta ounce emas dana 64 juta ounce perak. Hal inilah yang menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
PT Vale Indonesia Tbk yang beroperasi untuk industri pertambangan nikel. Vale beroperasi atas penanam modal oleh asing dan memiliki luas operasi lahan perseroan seluas 118.017 hektare meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Sesuai perjanjian antara negara, hasil nikel dari Vale diimpor kepada Jepang. Hal ini menjadikan Vale perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Perusahaan tambang terbesar lainnya yang terletak di bagian timur Indonesia adalah PT Berau Coal. Sebelumnya perusahaan ini lebih dikenal dengan nama PT Risco dan berganti menjadi Berau Coal pada 2010.
Kepemilikan perusahaan ini sebagian besar dikuasai Vallar Investment UK Limited, sementara sisanya dimiliki Sinarmas Group melalui Asia Resource Minerals Plc. Berau Coal mencatatkan produksi sebesar 26 juta metrik ton pada tahun 2016.
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia, tepatnya di wilayah kalimantan lainnya adalah Adaro Indonesia. Perseroan ini memiliki tiga pertambangan, yaitu Tutupan, Paringin dan Wara.
Sepanjang tahun 2019, Adaro telah memproduksi batu bara mencapai 58,03 juta ton. Jumlah ini turun 4,42 persen dari pendapatan tahun 2018 yang tercatat 3,62 miliar dollar AS.
Saham perusahaan ini pun terbagi. Sebesar 43 persen dimiliki PT Adaro Strategic Investments dan sisanya dimiliki publik dan Garibaldi Thohir, yang mana merupakan saudara dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia.
Perusahaan ini juga menjadi perusahaan batubara terbesar di Indonesia. Hal ini karena mayoritas saham Kideco Jaya Agung dikuasai PT Indika Energy Tbk, pada 2017 sebanyak 91 persen, lalu sisanya dimiliki Samtan Co., Ltd.
Perusahaan ini telah memiliki konsesi tambang batubara seluas 47.500 hektar (Ha) yang terletak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kini, perusahaan ini memproyeksikan produksi batubara sebesar 30 juta ton pada 2021.
PTBA punya beberapa anak usaha seperti PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam Prima, PT Bukit Energi Investama, dan beberapa perusahaan lainnya.
Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia karena nilai kapitalisasi pasar PTBA juga cukup besar, yaitu Rp28 triliun pada Maret 2020. Pemilik saham mayoritas perusahaan ini adalah PT Indonesia Asahan Aluminium, yakni sebesar 65,93 persen. Sementara sisanya, yaitu 30,37 persen diperuntukkan bagi publik.
Dengan nilai kapitalisasi pasar dari mencapai Rp11 triliunan pada Maret 2020, menjadikan ITMG perusahaan tambang terbesar di Indonesia. menariknya,
Sebesar 65 persen saham ITMG dipegang oleh Banpu Mineral Private Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan sisanya diperuntukkan pada publik. Menariknya, ITMG dikenal tidak pelit urusan dividen karena sering membagikan dividen dalam jumlah besar per lembarnya.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah perusahaan yang beroperasi pada sektor tambang batu hijau. Tambang batu hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan juga aset berkelas dunia.
PT Amman Mineral Nusa Tenggara telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan massa tambang dan diikuti pengolahan stockpile jangka panjang. Proses produksi ini diikuti oleh fasilitas yang mumpuni bagi tambang batu hijau tersebut. Hal inilah yang menjadikan AMNT perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang terakhir adalah perusahaan yang beroperasi di bidang produksi batubara untuk pembangkit listrik dan pabrik-pabrik industri. Produk yang ditawarkan berupa batubara sub bituminous, batubara bituminous, dan produk batubara.
Arutmin Indonesia termasuk salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. Perseroan ini menandatangani kontrak penambangan batubara dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981 yang dikenal dengan nama Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Itulah 15 perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
kamu sudah cukup umur belum ?