Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Sebagai salah satu negara agraris, Indonesia sangat mengandalkan sektor pertanian untuk menunjang pendapatan negara. Dalam pengelolaannya sejauh ini, pertanian di sejumlah daerah cenderung tersebar secara merata dengan hasil komoditas yang diproduksi cukup beragam.
Pertanian yang baik didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesuburan tanah. Dalam hal ini, ada sejumlah tanah yang telah familier lantaran dikenal subur sehingga cocok sebagai media tanam, salah satunya tanah aluvial. Tanah ini memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui.
Tanah aluvial terbentuk lantaran adanya mekanisme sedimentasi atau pengendapan, baik di darat maupun perairan. Proses ini terjadi di saat objek material, seperti lanau, kerikil, dan pasir terbawa ke hilir sungai, lalu mengendap dalam waktu yang lama. Makanya, jenis tanah ini mudah ditemukan di sepanjang sungai, dataran banjir, dan delta.
Dilansir dari Expert Civil, pembentukan tanah aluvial cukup rumit dan berbeda dengan kebanyakan tanah lainnya. Hal ini disebabkan tanah aluvial terbentuk melalui proses panjang transformasi batuan yang sering kali memakan waktu sampai ribuan tahun. Selain itu, tanah aluvial memiliki tekstur yang cenderung bervariasi karena terbentuk akibat erosi, transportasi, dan aktivitas pengendapan sungai.
Sama seperti kebanyakan tanah pada umumnya, tanah aluvial juga memiliki kandungan beberapa zat utama. Tanah aluvial memiliki kandungan nitrogen dalam jumlah yang rendah. Tak hanya itu, aluvial juga mengandung alkali, kalium, dan asam fosfat dalam jumlah yang mendukung, dilansir dari Soils Matter.
Terdapat juga kandungan oksida besi dan kapur dalam jumlah yang bervariasi. Dalam beberapa kasus, endapan tanah aluvial dapat mengandung emas, platina, dan batu permata. Bahkan, pasokan bijih timah yang tersebar di seluruh dunia saat ini sebagian besar berasal dari tanah aluvial.
Baca Juga: Dinas Pertanahan Makassar Janji Pertahankan SD yang Bersengketa Lahan
Tanah aluvial mudah dieksplorasi di berbagai tempat. Kecuali Antartika, semua benua di dunia memiliki tanah aluvial dalam jumlah yang besar. Persebaran yang cukup merata ini membawa dampak positif bagi tiap wilayah, khususnya wilayah yang berfokus kepada sektor pertanian.
Dataran banjir di sungai Nil dan Amazon adalah salah satu lahan pertanian paling subur sehingga kehadiran tanah aluvial sangat berperan penting. Di beberapa tempat lain, tanah aluvial telah menjelma jadi komoditas penting dari tanah pertanian yang dikembangkan oleh China, India, dan Amerika Serikat.
Tak hanya satu warna, tanah aluvial cenderung juga memiliki warna yang berbeda. Warna tanah aluvial bervariasi dari abu-abu muda hingga abu-abu terang yang ditentukan oleh beberapa sebab, salah satunya bahan organik yang terkandung. Semakin banyak bahan organik, semakin gelap juga warnanya.
Selain ditentukan oleh kandungan bahan organik, warna tanah aluvial juga bervariasi yang tergantung pada kedalaman pengendapan, tekstur bahan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tahap klimaks sehingga tiap tanah aluvial memiliki kesuburan yang berbeda-beda.
Tanah aluvial dianggap sebagai jenis tanah yang penting karena memainkan peran kunci dalam ekosistem makhluk hidup, salah satunya cocok untuk sektor pertanian. Kesuburan tanah aluvial ini disebabkan kaya akan mineral, terutama kalium dan kapur.
Tanah aluvial mampu merespons dengan baik berbagai sistem irigasi termasuk sistem sumur dan sumur tabung. Pengolahannya cenderung mudah lantaran ringan dan berpori sehingga cocok untuk segala jenis tanaman, seperti padi, gandum, tebu, tembakau, jagung, sayuran, dan buah-buahan.
Persebaran tanah aluvial sangat melimpah dan mudah ditemukan di berbagai tempat. Hal ini tentunya sangat mendukung sektor pertanian untuk terus berjalan dan menghasilkan komoditas pangan yang unggulan serta berkualitas tinggi.
Baca Juga: Ilmu Geografi: Prinsip, Contoh Prinsip, dan Pendekatannya
@alvnprtm21
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
kamu sudah cukup umur belum ?