SOLO, KOMPAS.TV- Kekayaan alam Indonesia begitu banyak. Dikaruniai sumber daya alam (SDA) yang melimpah, sudah selayaknya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa sehingga tak melulu mengandalkan produk-produk luar negeri.
Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah nikel. Ternyata, di Indonesia tercatat sejumlah daerah penghasil nikel terbesar.
Sejalan pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang ingin Indonesia dikenal dunia sebagai negara industri penghasil baterai kendaraan listrik menyusul rencana pemerintah untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
“Indonesia sudah saatnya keluar menjadi pemain terbesar dunia sehingga dunia mengenal Indonesia tidak hanya sebagai Bali, tapi dunia harus mengenal Indonesia sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai mobil (listrik),” katanya dalam webinar “Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional” yang digelar Universitas Indonesia, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: PT Harum Energy Terus Lakukan Ekspansi ke Bisnis Nikel
Ia menuturkan selama ini Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, mulai kayu, emas, ikan, hingga batubara. Namun, selama ini pengelolaan sumber daya alam Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi dalam negeri karena semuanya diekspor mentah.
Pemerintah pun bertekad melakukan transformasi ekonomi sehingga nilai tambah bisa dinikmati di dalam negeri, salah satunya dengan terus mendorong hilirisasi.
Bahlil menjelaskan Indonesia memiliki 25 persen cadangan nikel dunia dan peluang itu akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk bisa mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Pengembangan baterai kendaraan listrik dinilai jadi peluang besar karena komponen utamanya yakni nikel, mangan dan kobalt tersedia di Indonesia. Baterai juga merupakan komponen utama yang porsinya mencapai separuh dari kendaraan listrik.
“Di Eropa, pada 2030, 70 persen mobilnya sudah beralih dari fosil ke energi baru terbarukan. Bahkan juga di beberapa negara di Asia dan Amerika Latin, termasuk Indonesia dan Asia Tenggara. Kita beruntung untuk energi baru terbarukan untuk mobil, 50 persen komponennya itu adalah baterai dan ternyata bahan baku utamanya nikel. Nikel di Indonesia itu cadangannya 25 persen dari total cadangan dunia,” ungkap dia seperti dikutip dari Antara.
Bahlil pun mengungkapkan pemerintah menyusun berbagai langkah komprehensif untuk bisa mendorong para investor masuk dan berinvestasi di Indonesia.
Langkah pertama yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menghentikan ekspor bijih nikel sejak akhir Oktober 2019. Bahlil mengaku langkahnya untuk menghentikan ekspor bijih nikel itu sempat membuatnya didemo oleh para pengusaha.
“Saya didemo 1,5 bulan oleh teman-teman saya pengusaha. Tapi apa yang terjadi, mulai sekarang kita harus berpikir untuk negara kita. Tidak boleh lagi kita terlalu banyak ekspor material bahan baku. Ekspor kita di zaman sekarang dengan zaman VOC hampir sama saja, tidak ada perbedaan. Komitmen kita adalah mendorong terjadinya industri,” katanya.
Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat hingga Juli 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11,88 miliar ton, sedangkan total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.
Baca Juga: Indonesia Siap Lawan Gugatan Nikel Uni Eropa
Lantas, daerah mana saja yang menjadi penghasil nikel terbesar di Tanah Air? Melansir goodnewsfromindonesia, berikut ini daftarnya:
1. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Di Pulau Sulawesi tepatnya di daerah selatan, Kabupaten Luwu Timur, yang memiliki luas wilayah 6.944,98 km persegi menjadi sumber penghasil nikel terbesar selanjutnya yang dimiliki Indonesia.
Sumber : Kompas TV
BERITA LAINNYA
184 Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Kuala Gigieng, 40 di Antaranya Merupakan Anak-Anak!
Selasa, 10 Januari 2023 | 02:20 WIB
Sebuah Televisi Milik Warga Cirebon Rusak Akibat Terlempar Lato-Lato!
Selasa, 10 Januari 2023 | 02:05 WIB
BNPB Mencatat pada 2022 Bencana Alam Terjadi Sebanyak 3.531
Selasa, 10 Januari 2023 | 02:05 WIB
3 Kali Mangkir dari Panggilan Sebagai Saksi Kasus TPPU, KPK Buru Dito Mahendra!
Selasa, 10 Januari 2023 | 02:02 WIB
Kesal Tukin Tak Kunjung Dibayarkan, Sejumlah Nakes Berunjuk Rasa Hingga Berusaha Segel IGD!
Selasa, 10 Januari 2023 | 01:58 WIB
Gempa Maluku M7,9, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami
Selasa, 10 Januari 2023 | 01:43 WIB
Speedboat yang Bawa 14 Penumpang Dihantam Ombak Besar di Perairan Serui, 2 Orang Tewas
Selasa, 10 Januari 2023 | 01:32 WIB
Sebuah Bajaj Terguling Saat Putar Balik di Kawasan Duren Sawit, Begini Kronologinya!
Selasa, 10 Januari 2023 | 01:24 WIB
Diduga Kelelahan Dikejar Warga, Seorang Pencuri Mobil di Makassar Ditemukan Tewas di Selokan!
Selasa, 10 Januari 2023 | 01:21 WIB