5 Manfaat Nikel dalam Kehidupan Sehari-hari
KOMPAS.com – Nikel merupakan salah satu logam transisi yang banyak digunakan di kehidupan sehari-hari.
Nikel adalah unsur kimia kelima yang paling umum di Bumi.
Beberapa negara atau wilayah dengan kandungan nikel yang besar adalah Kaledonia Baru, Australia Barat, Indonesia, Amerika Selatan, dan Filipina.
Nikel bersifat tangguh terhadap korosi karena dapat mencegah prosesnya dengan membentuk lapisan pada permukaan yang teroksidasi oleh udara pada suhu ruangan.
Di samping gadolinium, besi dan kobalt, nikel adalah logam magnetik. Artinya, nikel sangat tertarik pada magnet meskipun paling lemah dibandingkan tiga logam lain yang disebutkan sebelumnya.
Baca juga: Nikel Indonesia Guncang Dunia, Ini Tanaman Penambang Nikel di Sorowako Sulsel
Tetapi, nikel akan menjadi non-magnetik jika dipanaskan di suhu 355 °C atau lebih.
Nikel memiliki keunggulan tersendiri di antara logam transisi lainnya.
Bahan yang mengandung nikel banyak terdapat pada industri otomotif, peralatan elektronik, hingga konstruksi bangunan.
Dilansir dari AZ Chemistry, berikut adalah 5 manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari:
Manfaat nikel yang pertama dalam kehidupan sehari-hari adalah senyawa utama untuk kendaraan.
Baca juga: Nikel Indonesia Mengguncang Dunia, Asal-usul Nikel dan Logam Apa Itu?
Banyak kendaraan modern mengandung nikel dalam bentuk baja tahan karat. Ini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam industri baja.
Perusahaan manufaktur mobil mengandalkan baja tahan karat karena terkenal dengan ketahanannya terhadap korosi dan lebih ringan dibandingkan logam lain, namun memiliki bentuk yang sangat kuat.
Baja tahan karat meminimalkan korosi di berbagai bagian kendaraan dan dapat menyerap energi dari benturan atau benturan.
Untuk menghasilkan baja tahan karat, pabrikan biasanya menggabungkan elemen nikel dengan bahan lain.
CEO dan filantropi Tesla, Elon Musk menyatakan pada 2016 bahwa mobil bertenaga listriknya menggunakan baterai lithium ion yang terbuat dari nikel dan grafit.
Baca juga: Bintang Pertama di Alam Semesta Miskin Logam, Astronom Temukan Buktinya
Baja tahan karat dan paduan nikel lainnya telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu.
Manusia mengandalkan tempat tinggal yang kuat untuk melindungi diri dari bahaya.
Beberapa bangunan terkenal di dunia, seperti Chrysler dan Empire States Building, telah bertahan lebih dari lima puluh tahun berkat baja tahan karat berbasis nikel.
Ada 730 ton aluminium dan baja tahan karat yang menopang Empire State Building hingga hari ini. Ini menjadi gedung tertinggi di dunia hingga tahun 1972.
Pencakar langit 102 lantai ini dapat menahan kondisi lingkungan yang parah karena bagian dari stainless steel dalam konstruksi.
Baca juga: Volta Menemukan Baterai pada Tahun 1779, Listrik Dihasilkan dari 2 Logam Ditumpuk
Selama Perang Dunia dan Perang Dingin, produksi senjata meningkat secara signifikan karena negara-negara yang bertikai bersaing untuk memenangkan perang.
Deposit nikel di seluruh dunia menjadi pusat perhatian karena nikel dan logam transisi lainnya sangat penting dalam pembuatan senjata dan kendaraan perang.
Jauh sebelumnya, orang Romawi telah menggunakan nikel sebagai komponen dalam baju besi mereka dan orang Amerika pada tahun 1890 menemukan bahwa nikel dan baja bahan adalah kombinasi sempurna untuk digunakan sebagai pelat baja.
Nikel telah menjadi komponen penting dalam pembuatan perangkat elektronik.
Penggunaan nikel dalam elektronik sangat bervariasi, dari nanoteknologi hingga komponen elektronik raksasa.
Baca juga: Emas Logam Berharga Pertama yang Menarik Perhatian Manusia
Misalnya, mobil bertenaga listrik yang menggunakan nikel dalam baterainya atau gadget seperti smartphone dan laptop juga mengandung nikel di beberapa bagian.
Dengan demikian, nikel menjadi salah satu logam esensial dalam industri elektronik.
Nikel hampir ada di mana-mana seperti besi karena produksinya yang juga besar.
Nikel dapat ditemukan dalam koin di beberapa mata uang seperti mata uang Indonesia.
Nikel juga digunakan untuk pelapisan dan memberi warna hijau pada kaca.
Tetapi, penggunaan nikel dalam kaca yang dikeraskan dapat menyebabkan kerusakan yang tidak terduga.
Ketika kontaminan nikel bereaksi terhadap belerang dalam lelehan kaca, nikel sulfida akan membentuk kristal dan kemudian menyebabkan retakan garis rambut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.