Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Jakarta, IDN Times – Industri pertambangan merupakan salah satu sektor yang punya pertumbuhan paling cepat di dunia. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebuah negara tidak main-main, karena biasanya mewakili sebagian besar perekonomian dunia.
Kendati, ketidakpastian yang mengiringi industri pertambangan juga relatif besar. Salah satunya berkaitan dengan harga komoditas yang kerap kali naik turun, terlebih pada masa pandemik COVID-19 seperti saat ini.
Pandemik COVID-19 secara langsung berpengaruh cukup dalam terhadap penurunan kinerja perusahaan tambang di dunia. Pandemik menimbulkan kebijakan pembatasan yang menggerus harga beberapa komoditas tambang dunia.
Namun, sektor industri pertambangan perlahan menunjukkan pemulihan. Hal itu tercermin dari laporan Pasar Global Pertambangan 2021 yang menyajikan adanya pertumbuhan dalam Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 12,4 persen, atau mencapai 1,845 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, ada lima perusahaan pertambangan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya seperti dikutip IDN Times dari duniatambang.id.
Perusahaan tambang dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia adalah BHP Group. Berdasarkan data Google Finance, kapitalisasi pasar BHP Group saat ini mencapai 132,4 miliar dolar AS.
BHP Group merupakan perusahaan Australia yang telah berdiri sejak 1851 dan bermarkas di Melbourne. Sebagai perusahaan tambang, BHP Group memproduksi berbagai mineral dan logam, termasuk batu bara, uranium, minyak bumi, bijih besi, tembaga, dan gas alam.
Saat ini, BHP Group telah beroperasi di sejumlah negara seperti China, Jepang, India, Korea Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Utara. Tahun lalu, BHP Group mencatatkan pendapatan 42,93 miliar dolar AS.
Perusahaan tambang dengan kapitalisasi terbesar nomor dua di dunia adalah Rio Tinto. Data Google Finance mencatat kapitalisasi pasar Rio Tinto saat ini 98,2 miliar dolar Australia.
Rio Tinto merupakan perusahaan multinasional Anglo-Australia dan operasinya berkisar pada penambangan serta produksi bijih besi, alumunium, berlian, emas, tembaga, dan borat.
Rio Tinto saat ini telah beroperasi di 35 negara di seluruh dunia dengan markas pusatnya ada di London, Inggris. Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan pendapatan 44,6 miliar dolar AS.
Vale S.A adalah perusahaan tambang yang berasal dari Brasil dan tercatat sebagai perusahaan tambang dengan kapitalisasi terbesar nomor tiga di dunia.
Dilansir dari Google Finance, kapitalisasi pasar perusahaan tambang yang telah berdiri sejak 1942 tersebut mencapai 60,4 miliar dolar AS.
Vale S.A telah beroperasi di 30 negara dan secara langsung membuat perusahaan ini paling berharga di Amerika Latin. Dalam operasinya, Vale S.A memproduksi sejumlah komoditas pertambangan seperti mangan, tembaga bauksit, kalium, dan kobalt.
Tahun lalu, Vale S.A berhasil membukukan pendapatan lebih dari 40 miliar dolar AS.
Freeport McMoran merupakan perusahaan pertambangan asal AS yang berbasis di Phoenix, Arizona. Freeport masuk sebagai perusahaan pertambangan dengan kapitalisasi pasar nomor empat terbesar di dunia.
Kapitalisasi pasar Freeport McMoran saat ini ada di angka 55,10 miliar dolar AS. Perusahaan ini mengoperasikan aset yang beragam secara geografis dengan cadangan tembaga, emas, dan molybdenum.
Portofolio Freeport McMoran salah satunya adalah tambang Grasberg di Indonesia, yang merupakan salah satu tambang dengan cadangan tembaga dan emas terbesar dunia. Freeport tercatat menghasilkan pendapatan 14,2 miliar dolar AS pada 2020.
Southern Copper Corporation atau SCCO merupakan perusahaan pertambangan dengan kapitalisasi terbesar nomor lima di dunia. Data Google Finance menunjukkan kapitalisasi pasar perusahaan yang berdiri pada 1952 tersebut sebesar 45 miliar dolar AS.
Perusahaan pertambangan yang berlokasi di Peru dan Meksiko tersebut, memusatkan diri pada kegiatan operasi berupa peleburan tembaga dan produksi molybdenum, perak, dan seng.
SCCO mencatatkan pendapatan hingga 7,8 miliar dolar AS pada 2020.
kamu sudah cukup umur belum ?