Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar al-Habsyi mengakui suara ‘sayang’ saat rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berasal dari telepon genggam atau HP miliknya. Panggilan tersebut menurut Sekretaris Jenderal PKS ini berasal dari salah keluarganya.
“Cuma terima telepon bunyi ‘sayang’ dan itu dari keluarga saya,” kata Aboe dikutip dari Detikcom, Jumat (26/8).
Aboe menjelaskan bahwa suara tersebut merupakan istrinya. Kemudian ia mempertanyakan letak kesalahan yang ia lakukan ketika menerima telepon dari istri sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apa yang salah dari etika, itu cuma gara-gara terima telepon dari istri kalimat ‘sayang’, apa yang salah?” ujarnya.
Aboe menjelaskan saat itu dirinya tengah menerima telepon dari sang istri dengan keadaan speaker HP dan mik menyala. Dia mengaku tidak ingin memperpanjang munculnya suara misterius tersebut.
“Bunyi karena ke speaker (handphone), karena saya habis bicara, selesai, gitu saja, saya nggak mau perpanjang,” jelasnya.
Kemudian Aboe merespon terkait sejumlah laporan terhadap dirinya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akibat suara misterius tersebut. Menurutnya, tak ada persoalan etik dari peristiwa itu.
“Satu hal yang perlu diperhatikan, tidak ada masalah etik di situ sama sekali,” katanya.
Aboe pun mempersilahkan kepada pihak-pihak yang mengadukan dirinya ke MKD. Ia memastikan MKD akan menerima laporan yang masuk.
“Silakan saja yang mau mengadu ke MKD, silakan saja. Karena MKD tempat posisi untuk melaporkan. Dari segi aturan main etika, tidak ada. Karena kita nerima,” ujar Aboe.
Insiden panggilan ‘sayang’ terdengar saat anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menyampaikan interupsi dalam rapat. Di tengah Habiburokhman berbicara, tiba-tiba ada suara perempuan memanggil ‘sayang’ yang seperti terdengar dari ponsel.
Belakangan ada warga yang melaporkan insiden panggilan ‘sayang’ itu ke MKD DPR karena dinilai tidak pantas. Seorang warga bernama Bagues Yoga Nindita melaporkan Aboe Bakar al-Habsy terkait peristiwa itu.
Aboe Bakar disebur melanggar kode etik karena pernah merayu perempuan saat Komisi III DPR sedang menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung beberapa waktu lalu.
Dugaan pelanggaran kode etik itu diperkuat suara panggilan ‘sayang’ yang terdengar seisi ruangan saat rapat Komisi III bareng Kapolri. Suara panggilan ‘sayang’ itu diduga berasal dari ponsel Aboe Bakar.
Selain itu, DPP Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) juga melaporkan Aboe ke MKD pada Jumat (26/8). Pekat IB menyebut bahwa suara tersebut berasal dari ponsel Aboe sehingga membuat rapat terganggu.
“Ini saya kasih ini [menunjukkan bukti laporan] Habib Aboe Bakar al-Habsyi,” kata Ketua Infokom Pekat IB, Lisman Hasibuan kepada wartawan di kompleks parlemen.
Baca berita lengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT