Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menilai Ukraina patut diundang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali jika Indonesia tetap mengundang Rusia.
Dia menegaskan bahwa AS mendukung agar Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diundang lantaran telah melancarkan invasi ke Ukraina.
Namun, jika Indonesia selaku tuan rumah dan negara lainnya tetap ingin mengundang Rusia, maka AS merasa perlu pula Ukraina untuk diundang meski tidak termasuk dalam daftar negara G20.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika Indonesia dan negara lainnya tidak setuju, maka menurut pandangan saya kiranya perlu juga mengajak Ukraina untuk menghadiri pertemuan,” kata Biden mengutip AFP, Jumat (25/3).
Diketahui, Ukraina bukan anggota G20. Negara-negara yang termasuk dalam G20 antara lain, AS, Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, AFrika Selatan, Korea Selatan, Turki dan Inggris.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dian Triansyah Djani bahwa Indonesia mengundang seluruh negara anggota G20, termasuk Rusia dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Indonesia, kata dia, akan tetap mengikuti prinsip-prinsip presidensi yang berlaku. Dengan demikian, seluruh anggota G20, tak terkecuali Rusia, diundang untuk menghadiri forum internasional tersebut.
“Sebagai presidensi, tentunya, dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah untuk mengundang semua anggota G20,” kata Dian saat jumpa pers secara daring, Kamis (24/3).
Terpisah, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana hadir dalam KTT G20 yang akan berlangsung di Bali akhir 2022 ini.
“Tergantung pada situasi, sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20,” kata Vorobieva.
China mendukung jika Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di tengah kecaman negara-negara Barat terkait invasi ke Ukraina. Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan Rusia merupakan anggota penting G20.
“Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama,” kata Wang dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/3).
Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, negara-negara demokrasi menolak kedatangan Presiden Rusia, Vladimir Putin, jika benar akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT