Indonesia Masters: Leo/Daniel dan Bagas/Fikri Menang, 6 Ganda Putra Lolos 16 Besar|Menang di Golden Globe, Soundtrack Lagu India Naatu Naatu Kini Bersaing di Oscar 2023|Indonesia Masters: Fajar/Rian Sempat Tidak Tega Kalahkan Pramudya/Yeremia|Ini Daftar Lengkap Nominasi Oscar 2023
Selasa, 15 November 2022 | 17:35 WIB
Oleh : Triyan Pangastuti / FER
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan harga sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia di pasar global pada bulan Oktober mengalami penurunan.
“Harga komoditas ekspor unggulan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan bijih besi pada Oktober 2022 mengalami penurunan baik secara bulanan (month-to-month/mtm) atau tahunan (year-on-year/yoy),” papar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto, di Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Setianto dalam paparannya menjelaskan, terlihat harga CPO turun 2,24% mtm, sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy), harga CPO telah turun sedalam 32,15%, dari US$ 1.310/metrik ton (mt) menjadi US$ 889/mt.
Kemudian, harga bijih besi di pasar global juga mengalami penurunan, baik secara bulanan sebesar 7,26%, maupun tahunan sebesar 24,69% dari US$122,9/dmtu pada Oktober 2021 menjadi US$92,6/dmtu pada Oktober 2022.
Sementara itu,komoditas ekspor unggulan lainnya yang mengalami penurunan harga secara bulanan, yaitu nikel turun 3,25% mtm dan gas alam turun 27,61% mtm bila dibandingkan September 2022.
“Namun, harga nikel pada Oktober 2022 masih lebih tinggi, yaitu US$22/mt bila dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar US$19,4/mt, atau lebih tinggi 13,79% yoy,” jelas Setianto.
Menurut Setianto, batu bara sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia, masih menunjukkan tren peningkatan bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, yaitu naik 63,59% yoy, dari US$199,7/mt menjadi US$326,6/mt pada Oktober 2022.
Adapun, minyak mentah juga menunjukkan tren peningkatan secara bulanan, yakni naik 2,39% serta secara kalender tahunan sebesar 10,07%. Sementara, gas alam secara bulanan turun 27,61%, tetapi secara kalender tahunan masih menunjukkan peningkatan 2,58% yoy.
Mencermati perkembangan tersebut, kata Setianto, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar atau naik 0,13% dibandingkan September 2022 (mtm).
“Bila dilihat total ekspor, September 2022 secara bulanan sebesar US$24,78 miliar kemudian di Oktober mengalami peningkatan US$24,81 miliar atau naik 0,13%,” ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily
PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), optimistis permintaan mobil bekas meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional.
Asiavesta membawa dua perusahaan yang merupakan anggota TDA, untuk naik kelas hingga melakukan Initial Public Offering (IPO).
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meningkatkan rating untuk korporat dan obligasi tahap I dan tahap II PT Waskita Beton Precast Tbk.
Menurut Bahlil, kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam pertumbuhan ekonomi nasional cukup signifikan.
PT Multi Medika International Tbk (MMIX) sebagai pemegang lisensi BT21, memperkenalkan beberapa produk masker edisi khusus untuk mendorong penjualan.
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebagai emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya akan menggarap pasar pengiriman UMKM.
Airlangga mengatakan, Indonesia bisa berdikari dalam bidang energi jika mampu melepas ketergantungan impor BBM.
Menaker Ida Fauziyah menyatakan, dengan percepatan pengesahan RUU PPRT maka persoalan pekerja domestik dapat diselesaikan dan memiliki dasar hukum.
Selama enam tahun, Julo hadir untuk mendukung inklusi keuangan dengan merambah berbagai lapisan masyarakat underbanked melalui akses layanan kredit digital.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
NEWSLETTER
NEWSLETTER