JAKARTA, HARIANHALUAN.COM – Indonesia hanya memiliki komoditas bijih besi cadangan yang sangat kecil, yakni hanya 0,11% dari cadangan bijih besi dunia. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan nikel yang cadangan terbesarnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Donny P. Simorangkir, Ketua Pokja Konservasi Minerba/ Inspektur Tambang Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.
Baca Juga: Perantau Tolak Tambang Bijih Besi di Bukit Tembesi
Dia mengatakan, mengulas soal hulu, perlu disadari bahwa cadangan bijih besi Indonesia tidak terlalu banyak.
“Harus disadari bahwa sebenarnya dapat kami sampaikan Indonesia mungkin tidak terlalu banyak bahan baku bijih besi. Sebaran dari sisi global kita hanya memiliki 0,11% cadangan bijih besi dunia dari sebaran seluruh dunia,” ungkapnya dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021).
Baca Juga: Belum Banyak Tahu, Lokasi Wisata Batubara Ombilin Sawahlunto Mirip Tambang di Belgia
Cadangan total besi di Indonesia diperkirakan mencapai 927 juta ton logam. Sementara Australia yang menguasai 21,08% cadangan bijih besi dunia memiliki cadangan bijih besi mencapai 50 miliar ton.
“Negara terdekat kita Australia memiliki cadangan terbesar bijih besi diperkirakan mencapai 50 miliar ton, di mana posisi Indonesia 927 juta ton,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari sisi sumber daya dan secara keterdapatan ada bijih primer, pasir besi, dan besi laterit. Bijih dan pasir besi Indonesia belum digunakan dengan optimal untuk industri besi baja domestik.
Editor: Milna Miana
Sumber: CNBC Indonesia
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat
0813-4308-8869
redaksi@haluanmedia.com
©2023 ProMedia Teknologi