Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Belum lama ini Indonesia kembali kehilangan sosok pesepak bola legendaris bernama Thio Him Tjiang. Pemain binaan Union Make Strength (UMS) yang namanya meroket bersama Persija Jakarta, mengembuskan napas terakhirnya, Sabtu (14/2/2015). (Baca Juga: Berpulangnya Si Kaki Lady Thio Him Tjiang)
Kendati sudah lanjut usia, namun jasad almarhum Thio tampak segar. Parasnya tak terlihat pucat. Justru tampak bersinar dan didominasi kemerah-merahan. Itu karena pria 85 tahun itu pergi dengan tenang tanpa dibalut penyakit di masa senja.
“Paman saya tak pernah sekalipun mengeluh sakit. Dia seorang yang mandiri dan selalu bangga menceritakan prestasinya turut membawa harum nama Indonesia di level internasional,” kata Hotje Prakasa (57), keponakan Thio yang dijumpai Harian Super Ball di Rumah Duka Abadi, Jakarta.
Banyak cerita yang sudah Thio Him Tjiang torehkan sebagai pemain sepak bola. Berikut ini catatan singkat perjalanan karir Thio Him Tjiang.
1. Thio Him Tjiang dikenal sebagai orang yang mempunyai loyalitas tinggi. Ia tetap setia bermain untuk UMS walaupun pernah diminta untuk bermain di Klub Tjung Hwa (sekarang PS Tunas Jaya), musuh bebuyutan Klub UMS.
2. Di bawah bimbingan pelatih Endang Witarsa (Lim Sun Yu), prestasi Thio Him Tjiang semakin bersinar. Ia bukan hanya berprestasi di UMS melainkan juga masuk menjadi pemain inti Persija dan tim nasional PSSI.
3. Tim nasional yang saat itu diperkuat oleh Ramang, Tan Liong Houw, Thio Him Tjiang, Phoa Sian Liong, Kwee Kiat Sek, Maulwi Saelan, Chaeruddin Siregar, dan Witarsa berhasil masuk perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia.
4. Indonesia yang awalnya sempat menahan 0-0 tim tangguh Uni Soviet, akhirnya kalah 0-4 pada pertandingan yang dilanjutkan hari berikutnya. Uni Soviet akhirnya menjadi juara setelah di final mengalahkan Yugoslavia.
5. Thio Him Tjiang yang bermain sebagai gelandang, memperkuat Tim Merah Putih selama 8 tahun (1951-1958). Setelah pensiun sebagai pemain, Ia tidak mau melanjutkan karier sebagai pelatih sebagaimana teman-temannya yang lain.
6. Thio Him Tjiang tetap memegang teguh prinsip: ingin dikenang sebagai pemain sepak bola saja bukan sebagai pelatih sepak bola.
7. Him Tjiang lahir dari keluarga pesepak bola. Ayahnya, Thio Kioe Sen, merupakan eks kiper UMS di tahun 1920-1936. Lima dari enam adiknya juga bermain sepak bola dan berkarir di UMS.
8. Semasa kariernya, teman-teman seprofesinya menjuluki dirinya “Si Kaki Lady.” Julukan tersebut muncul karena ia termasuk pemain yang jarang didera cedera hingga memiliki kaki yang hampir mulus seperti wanita pada umumnya.