JAKARTA – Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sudah tersohor di belahan dunia. Sumber daya mineral yang tersimpan di bumi nusantara khususnya bijih besi nikel bahkan sangat diminati China.
Betapa tidak, kandungan bijih nikel berkualitas baik yang terdapat di provinsi Sulawesi Tenggara, membuat negeri Tirai Bambu itu tergiur untuk membelinya.
Baca Juga: Kids Life’s Adventure Park Suguhkan Edukasi Literasi Digital Lewat Keseruan Tanpa Batas
Follow Berita Okezone di Google News
Direktur PT Indah Lestari Alam Hendra Masdarta mengatakan, China saat ini sangat membutuhkan bijih nikel untuk kebutuhan industri baja senilai 100 ribu metrik ton per bulannya.
“Kontrak kami selama setahun , dengan nilai Rp36 miliar per bulan, untuk memenuhi suplai pabrik baja maupun bahan baku alat dapur, dan kontrak dengan PT Indah Lestari Alam bisa diperpanjang,” katanya dalam acara penandatanganan kontrak jual beli bijih nikel antara PT Indah Lestari Alam dengan General Manager perusahaan China, Risingsun Mining & Mineral Ltd Wu Jianyi, di Hotel Acacia, Jakarta, Sabtu (18/6/2011).
Oleh sebab itu, lanjut Hendra, untuk memenuhi kebutuhan itu, Risingsun akan membeli 50 ribu metrik ton bijih nikel dengan nilai USD4 juta atau sekira Rp36 miliar per bulan, selama satu tahun ke depan.
General Manager Risingsun, Wu Jianyi menjelaskan, pengusaha lokal dipilihnya, lantaran harga yang dipatok lebih terjangkau.
“Perusahaan besar tidak dipilih dan justru lokal yang disetujui, karena kami ingin menjajaki kerja sama baru dengan pengusaha-pengusaha lokal,” kata Wu.
Sekadar infromasi, Risingsun berencana akan menanamkan investasinya dengan membangun pabrik pemurnian nikel di Indonesia tepatnya di provinsi Sulawesi Tenggara karena cadangan kekayaan alam cukup 75 hingga 100 tahun mendatang.
“Rencananya Risingsun mulai 2014 akan membangun pabrik pemurnian nikel di Sulawesi Tenggara dengan total investasi hingga USD150 juta,” jelasnya.
(and)
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2023 Okezone.com,
All Rights Reserved