Durasi Avengers: Infinity War Dipotong 7 Menit, Ini Penjelasan LSF
JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Sensor Film (LSF) telah meluluskan film Avengers: Infinity War yang akan segera tayang di jaringan bioskop Indonesia pada 25 April 2018.
Sayangnya, berdasarkan informasi dari laman lsf.go.id yang dikutip Kompas.com, Sabtu (14/4/2018), durasi film Avengers: Infinity War di Indonesia lebih pendek dari durasi aslinya.
Di Indonesia film ini hanya berdurasi 149 menit. Lebih pendek 7 menit dari durasi asli sepanjang 156 menit atau 2 jam 36 menit.
Dari rincian LSF itu, tertera pula bahwa klasifikasi usia diperuntukkan untuk 13 tahun ke atas. Tarif sensor yang dikenakan pun sebesar Rp 612.900.
Menanggapi keputusan itu, Ketua LSF Ahmad Yani Basuki mengatakan bahwa ia belum melihat secara langsung proses penyensoran tersebut. Ia hanya menandatangani, sedangkan yang menyensor adalah tim LSF.
Baca juga : Avengers 4 Jadi Penampilan Terakhir Chris Evans sebagai Captain America
“Saya memang belum melihat, yang tanda tangan kan memang saya. Saya tidak tahu persis apa yang direvisi terhadap film ini ya. Intinya secara umum, enggak banyak film yang direvisi,” ujar Yani saat dihubungi Kompas.com.
Secara umum Yani menjelaskan, bentuk-bentuk penyensoran terjadi pada sebuah film dengan mempertimbangkan klasifikasi usia. Ada usia semua umur, 13 tahun ke atas, 17 tahun ke atas, dan 21 tahun ke atas.
“Masing-masing kriteria umur itu kami ada batasan-batasan, kalau film tidak sesuai dengan batasan itu ya revisi,” kata dia.
Berkaitan dengan lulusnya sensor Avengers: Infinity War untuk usia 13 tahun ke atas, Yani mengatakan bahwa itu sudah menjadi keputusan tim sensor LSF.
Menurut Yani, film-film superhero seperti produksi Marvel rentan akan kekerasan. Kekerasan itu berdasarkan aturan LSF bentuk sensornya dibagi menjadi kekerasan dalam dialog dan adegan.
Baca juga : Teori Penggemar Prediksi Nasib Thor dalam Avengers: Infinity War
“Kalau untuk 13 tahun ke atas, penonton usia seperti itu kan usia meniru ya. Memang sesuatu yang dicerna itu harus ada batasan-batasannya ya” ujar dia.
“Kalau revisi jelas, revisi ada kaitannya dengan usia sekian. Ukuran kalau ada kekerasan sampai di mana, kalau pornografi seperti apa, kalau ada hal-hal yang keras bermacam-macam,” sambung dia.
Yani berujar, distributor film Avengers: Infinity War di Indonesia, yakni PT Omega Film, dapat memahami masalah sensor 7 menit ini.
“Artinya mereka memahami dan menerima keputusan itu. Kalau mereka tidak menerima, dalam arti bukan menolak ya, menerima ingin mendialogkan, ini bisa terjadi juga,” kata dia.
“Misalnya adegan yang ini jangan dipotong, oke, jadi film untuk usia sekian ya. Itu terjadi. Karena standarnya klasifikasi usia, di samping kelayakan secara umum ya,” sambung dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.