JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang Maret 2018 mencapai USD14,13 miliar atau meningkat 10,24% dibandingkan Febuari 2018. Dari sisi volume, ekspor meningkat 12,66% yang disebabkan oleh peningkatan volume non migas 14,29%.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, menurut golongan barang HS 2 Digfit, peningkatan terbesar ekspor non migas pada Maret 2017 terjadi pada bahan bakar mineral USD358,9 juta atau naik 18,58% dibandingkan Febuari 2018. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada timah USD92,5 juta atau turun 45,25%.
“Dari bulan ke bulan, total ekspor kita selama 2018 masih tinggi dibandingkan posisi 2016 dan 2017. Ekspor non migasnya naik lebih tinggi menunjukan perkembangan ekspor pada Maret. Sumbangan non migas pada total ekspor kita itu 91%,” tuturnya, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Kecuk melanjutkan, komoditi lain yang juga meningkat nilai ekspornya adalah besi dan baja USD209,7 juta atau sebesar 64,94%, bijih, kerak, dan abu logam USD133,3 juta atau sebesar 31,6%, alas kaki USD52 juta, serta ikan dan udang USD57,1 juta atau sebesar 23,6%.
“Untuk komoditi yang menurun selain timah adalah kapal laut USD41,9 juta, lemak dan minyak hewan nabati USD18,7 juta, bahan-bahan nabati USD12,1 juta, serta nikel USD8,5 juta,” tuturnya.
Dia melanjutkan, selama Januari-Maret, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 Digit) memberikan kontribusi 41,69%. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang naik 14,26% terhadap periode 2017.
“Total ekspor secara kumulatif selama tiga bulan pertama USD44,27 miliar atau meningkat 8,78% dibandingkan periode yang sama. Ekspor non migas terbesar tidak banyak berubah, yaitu bahan bakar mineral,” tandasnya.
Baca Juga: Mengenal POP Merek, Program Unggulan DJKI Tingkatkan Pelayanan KI di 2023
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2023 Okezone.com,
All Rights Reserved