Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park yang akan menjadi area pabrik PT Merdeka Tsingshan Indonesia, entitas milik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: MTI)
JAKARTA, investor.id – PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), perusahaan yang dikendalikan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), akan menerima pinjaman hingga senilai US$ 260 juta atau setara Rp 3,8 triliun. Nilai ini sebesar 29,04% total ekuitas MDKA.
Merdeka Copper Gold memiliki saham MTI secara tidak langsung sebanyak 80%. MTI menjalankan usaha di bidang industri kimia dasar anorganik lainnya, industri besi dan baja dasar, industri pembuatan logam dasar mulia, serta industri pembuatan logam dasar bukan besi.
Perjanjian fasilitas pinjaman ini ditandatangani pada 31 Agustus 2022 oleh MTI sebagai penerima pinjaman, para mandated lead arrangers, pemberi pinjaman awal fasilitas A, MDKA sebagai pemberi pinjaman fasilitas B, UOB Ltd sebagai agen, dan PT Bank UOB Indonesia sebagai agen jaminan.
Baca juga: Gantikan Kreditur Sebelumnya, Merdeka Copper (MDKA) Beri Merdeka Battery Pinjaman Jumbo
“Transaksi tersebut dilakukan dan tertuang dalam perjanjian sebagai bentuk dukungan perseroan (MDKA) untuk memperkuat struktur pendanaan yang diterima MTI melalui perjanjian fasilitas capex demi pengembangan kegiatan usaha MTI,” jelas manajemen Merdeka Copper Gold dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Minggu (4/9/2022).
Pemberi pinjaman awal fasilitas A adalah Credit Agricole Corporate and Investment Bank, ING Bank NV, dan Natixis cabang Singapura, serta OCBC Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, dan PT Bank UOB Indonesia.
Baca juga: Update Aksi Korporasi Merdeka Gold (MDKA): Kuasai Perusahaan Smelter!
Pinjaman yang didapat MTI, antara lain untuk membayar utang MTI kepada MDKA, membiayai belanja modal seperti biaya konstruksi dan operasional Proyek Acid Iron Metal, termasuk proyek terkait lainnya yang akan dikembangkan MTI.
“Selanjutnya untuk membayar bunga, biaya, dan pengeluaran terkait fasilitas selama tahap konstruksi proyek, serta mendanai secara umum yang dibutuhkan MTI,” terang manajemen.
Adapun Proyek Acid Iron Metal (AIM) akan mengolah sisa bijih mineral dari tambang tembaga Wetar yang memiliki nilai tambah untuk diolah menjadi asam sulfat, pelet bijih besi, uap panas, tembaga spons, dan pirit sebagai bahan baku baterai yang penting untuk energi hijau.
Baca juga: Giliran Antam (ANTM) yang Labanya Melonjak
Proyek AIM dioperasikan oleh MTI, yang 80% sahamnya dikuasai MDKA. Sisanya 20% dimiliki oleh Eternal Tsingshan Group Ltd. Pabrik MTI akan didirikan di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Gorontalo, Sulawesi Tengah.
Put Option
Sementara itu, berdasarkan perjanjian, MDKA juga telah memberikan kepada masing-masing pemberi pinjaman fasilitas A suatu opsi jual (put option) yang tidak dapat ditarik kembali. Hal ini mewajibkan MDKA membeli seluruh atau sebagian dari partisipasi pemberi pinjaman awal fasilitas A yang masih terutang, berdasarkan perjanjian fasilitas capex.
“Pelaksanaan put option tersebut hanya dapat dilakukan selama periode tertentu dengan tunduk pada penyampaian formulir pemberitahuan pelaksanaan oleh pemberi pinjaman awal fasilitas A kepada perseroan (MDKA), serta ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam perjanjian,” jelas manajemen.
Baca juga: Siapkan Private Placement Rp 24 Triliun, Begini Rekomendasi dan Target Saham BUMI
Dengan begitu, dalam pelaksanaan put option, MDKA akan menjadi kreditur MTI sebagai pemberi pinjaman fasilitas B berdasarkan perjanjian fasilitas capex untuk setiap porsi pinjaman yang menjadi objek put option.
Hal itu dilakukan agar MDKA dapat menggantikan kedudukan pemberi pinjaman awal fasilitas A atas seluruh atau sebagian komitmen MTI berdasarkan perjanjian fasilitas capex, sekaligus memberi keyakinan pemberi pinjaman awal fasilitas A untuk memberikan pinjaman berdasarkan tujuan transaksi. Tanggal jatuh tempo atas pinjaman tersebut selama 60 bulan.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Awal Pekan, Mau Belanja Saham Apa? Ini Daftarnya
Reliance Sekuritas: IHSG Menguat, Saham MDKA Hingga SMGR Bakal Naik
Tesla Bangun Pabrik di RI, Saham Nikel Panas
IHSG Menguat Ditopang Sejumlah Sentimen Positif, Apa Saja?
Terpopuler
01
Saham GOTO Berpotensi Tarik Dana Asing US$ 558 Juta
Sabtu, 14 Jan 2023 | 04:30 WIB
02
Gelar IPO, Ini Ambisi Hillcon (HILL) sebagai Kontraktor Tambang Nikel dan Batu Bara
Sabtu, 14 Jan 2023 | 01:08 WIB
03
IHSG Pekan Depan Bervariatif, Lima Saham Masuk Daftar Pantauan
Sabtu, 14 Jan 2023 | 13:00 WIB
04
Saham-Saham Paling Top Pekan Ini, ELIT Jagoan Hotman Paris Masuk!
Sabtu, 14 Jan 2023 | 18:00 WIB
05
Awal Pekan, Mau Belanja Saham Apa? Ini Daftarnya
Minggu, 15 Jan 2023 | 19:52 WIB
Terkini
Dana Obligasi Indosat (ISAT) Rp 1,74 Triliun sudah Habis, buat Apa?
Senin, 16 Jan 2023 | 00:16 WIB
Aset Rp 4,3 Triliun, Unit Syariah Allianz Life Bersiap Spin Off
Minggu, 15 Jan 2023 | 23:52 WIB
Selamat Datang Kembali GOTO di Barisan Emiten Elite!
Minggu, 15 Jan 2023 | 22:54 WIB
Akhir 2024, Pabrik Smelter Freeport Serap 100% Konsentrat Tembaga
Minggu, 15 Jan 2023 | 21:34 WIB
Singapura Targetkan Pasien Kanker Paru Indonesia
Minggu, 15 Jan 2023 | 20:34 WIB
Anda belum login
Anda belum login
Sign InorSign Up
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Pencarian
INVESTOR.id
Copyright ©2023 Investor Daily. All Rights Reserved