Hilangnya Serangga Sebabkan Sepertiga Tanaman Pangan Terancam
KOMPAS.com- Pasokan makanan kita terancam mengalami penurunan karena hilangnya serangga. Ahli mengungkapkan bahwa sepertiga tanaman pangan terancam karena penurunan populasi serangga.
Seperti yang diketahui populasi serangga secara global dilaporkan terus menurun. Salah satunya terjadi pada lebah.
Data dari Auburn University mengungkapkan sepanjang April 2020 hingga April 2021, peternak lebah di Amerika Serikat kehilangan sekitar 45 persen koloni mereka.
International Union for Conservation of Nature juga menambahkan kupu-kupu Monarch, salah satu serangga paling populer dan dikenal didunia resmi masuk ke dalam daftar merah spesies yang terancam punah.
Lalu apa hubungan tanaman pangan terancam karena hilangnya serangga dengan makanan yang selama ini kita konsumsi?
Serangga merupakan hewan penyerbuk. Artinya tanpa bantuan mereka buah-buahan, sayuran serta tanaman lain, termasuk tanaman pangan tak akan diserbuki dan bereproduksi.
Baca juga: Polusi Udara Mempersulit Serangga Penyerbuk Temukan Tanaman
Bahan makanan yang biasa kita konsumsi jumlahnya pun bakal terancam menurun akibat hilangnya serangga yang penting bagi tanaman pangan.
“Satu dari setiap tiga makanan yang kita makan terhubung langsung dengan penyerbuk,” kata Ron Magill, direktur komunikasi dan pakar satwa liar di Zoo Miami.
Seperti dikutip dari CNN, Senin (15/8/2022) apel, melon, cranberry, labu, brokoli, dan almond adalah beberapa makanan yang paling rentan terhadap penurunan serangga penyerbuk.
Namun semuanya sangat terkait dan efek domino bisa saja terjadi. Misalnya saja, jika Anda makan ayam goreng.
Ayam yang menjadi bahan utama itu makan buah, sayururan, dan tanaman lain yang bergantung pada hewan penyerbuk. Efek domino bisa saja terjadi.
Krisis iklim yang menyebabkan kekeringan lebih intens dan berkepanjangan telah merugikan penyerbuk pula.
Suhu yang lebih hangat juga menyebabkan tanaman pangan mekar lebih cepat dan tak sinkron dengan metamorfosis serangga.
Baca juga: Kepunahan Serangga Liar Bahayakan Pasokan Pangan Dunia, Kok Bisa?
Hal tersebut pada gilirannya akan sangat memengaruhi kemampuan para serangga untuk bereproduksi dan bertahan hidup.
“Laporan PBB tahun 2019 menemukan satu juta spesies berada dalam risiko kepunahan dalam beberapa dekade mendatang seiring dengan percepatan krisis iklim. Kita mulai melihat hal itu terjadi pada populasi serangga. Dan itu bencana,” papar Magill.
Selain serangga, kelelawar pun juga memainkan peran tak tergantikan dalam ketahanan pangan.
Kelelawar bukan hanya penyerbuk vital, mereka juga dianggap sebagai pemakan hama dan juga penyebar benih utama dan penting bagi ekosistem kita.
“Benih dari buah yang mereka makan berkecambah setelah melalui sistem pencernaan dan kemudian terdistribusikan di seluruh jangkauan wilayah mereka,” kata Magill.
Sayangnya, kelelawar pun juga tak luput dari pengaruh krisis iklim seperti halnya kupu-kupu dan lebah.
Baca juga: Serangga Ternyata Juga Bisa Merasakan Sakit, Sains Temukan Buktinya
“Ada banyak kelelawar yang mati akibat kenaikan suhu karena mereka rentan terhadap panas,” kata Magill.
Ini tentu merupakan permasalah global yang harus ditanggulangi dalam skala global. Tetapi masih ada cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu.
Magill berpendapat itu bisa dilakukan misalnya saja dengan menanam tanaman ramah penyerbuk yang penting bagi kelangsungan hewan-hewan penyerbuk ini.
“Ketika Anda menanam tanaman ramah penyerbuk, Anda menyediakan makanan bagi satwa liar yang membutuhkan itu untuk bertahan hidup,” ungkap Magill.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia di sekitar rumah. Alternatif yang baik termasuk menggunakan produk kompos organik untuk kesehatan tanah.
Baca juga: Betina Serangga Ini Punya Penis dan Bisa Kawin hingga Berhari-hari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.