logo
Selamat
Logo
twitter
facebook
instagram
youtube
Kamis, 26 Januari 2023
20 September 2021
20:35 WIB
Penulis: Khairul Kahfi,
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menyampaikan, pemanfaatan implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia IA-CEPA, merupakan momentum yang tepat bagi dunia usaha saat ini.
Implementasi perjanjian tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh pemangku kepentingan dalam masa pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan Mendag saat menghadiri IndOz Conference 2021 bersama Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Australia Daniel Thomas Tehan.
"Keberadaan IA-CEPA sangat relevan dalam upaya pemulihan ekonomi kedua negara di tengah situasi pandemi covid-19,” jelas Mendag dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (20/9).
Apalagi, ucapnya, nilai total perdagangan kedua negara pada periode Januari–Juli 2021 tercatat sebesar US$6,82 miliar. Mendag menilai, kondisi itu merefleksikan momentum positif untuk memanfaatkan sebesar-besarnya implementasi IA-CEPA.
Selain mengindikasikan sinyalemen pemulihan ekonomi Indonesia yang terus membaik. Sementara itu, Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu Kristiarto Legowo menekankan, IA-CEPA tidak hanya ditujukan untuk memperoleh keuntungan bisnis semata. Lebih besar, potensinya bisa dirasakan juga oleh masyarakat luas.
“IA-CEPA diyakini juga dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat kedua negara, dalam konteks mendorong upaya pemulihan ekonomi di tengah masa pendemi covid-19,” terang Dubes Kristiarto.
Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono menambahkan, para pelaku usaha di masing-masing negara yang merespons positif berkaitan pengimplementasian IA-CEPA.
“Kami turut senang mendengar testimoni dari kalangan dunia usaha kedua negara, khususnya di wilayah Queensland. Bahwa implementasi IA-CEPA telah memberikan banyak manfaat bagi mereka,” ungkap Agung.
IndOz Conference adalah salah satu kegiatan besar di Brisbane dan merupakan ajang mempererat hubungan dunia usaha, industri. Antara pemerintah Indonesia dan Australia yang terdiri atas kegiatan forum bisnis, networking dinner, dan festival budaya.
Tahun ini, IndOz Conference dihadiri lebih dari 300 orang yang terdiri atas para pelaku usaha, akademisi, pemerintah daerah Queensland, dan pemerintah federal Australia. Beberapa diantaranya yaitu MachEnergy, Adaro, The University of Queensland, Queensland Cotton, PT Kapal Api.
Sementara, beberapa tamu kehormatan yang hadir adalah Queensland Minister for Agricultural Industry Development and Fisheries and Minister for Rural Communities Mark Furner, Queensland State Director of the Department of Foreign Affairs and Trade Melissa O’Rourke, dan The Right Honourable, Lord Mayor of Brisbane Adrian Schrinner.
Dalam kesempatan ini, Atdag Canberra bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Sydney turut melakukan promosi Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 sekaligus menjaring buyers pada sesi IndOz Business Networking Dinner 2021.
Kemendag mencatat, total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari–Juli 2021 tercatat sebesar US$6,82 miliar atau meningkat 68,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$1,85 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar US$4,96 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain produk metal, kayu, peralatan televisi, dan pupuk. Sementara, impor utama Indonesia dari Australia antara lain minyak bumi, batu bara, sapi, bijih besi dan konsentrat gandum, dan meslin.
Bagikan ke:
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on LinkedIn
Share on Whatsapp
Silahkan login untuk memberikan komentar
Login atau Daftar
Tentang kami
Redaksi
Pedoman Media Siber
Disclaimer
Privacy Policy
Kontak
©Validnews 2023 All rights reserved.