Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten yang bergerak di bidang manufaktur produk aluminium extrusion dan bahan bangunan, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) mencatatkan kerugian bersih kuartal pertama tahun 2022 sebesar Rp 15 miliar.
Angka tersebut naik dari kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 3,1 miliar yang dikontribusikan dari kerugian penghapusan persediaan.
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan HKMU Jodi Pujiyono mengatakan, kenaikan kerugian tersebut berasal dari penjualan yang menurun sebesar 7,5% dibandingkan kuartal I-tahun 2021 sebesar Rp 130,3 miliar. Sehingga, laba kotor perseroan sebesar Rp 11,7 miliar atau turun 23% dibanding kuartal I-tahun 2022 sebesar Rp 15,2 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, meskipun pasar mulai berangsur pulih dari dampak pandemi Covid-19, namun kenaikan harga komoditas masih menjadi katalis negatif untuk kinerja perseroan.
“Secara konsolidasi turun karena pada tahun 2021 masih ada kontribusi dari divisi manufaktur stainless steel yang kini sudah didivestasi. Kenaikan penjualan pada divisi toilet & sanitary wares dan baja ringan, sedangkan aluminium dan pipa PVC relatif sama dibanding tahun lalu,” kata Jodi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6).
Jodi menambahkan, laba kotor mengalami penurunan yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas imbas perang Rusia – Ukraina yang sangat mempengaruhi harga bahan baku produksi. “Namun di sisi lain harga jual belum dapat mengikuti kenaikan harga bahan baku sehingga menurunkan marjin profitabilitas kami,” ucapnya.
Meskipun pencapaian laporan keuangan kuartal I-tahun 2022 yang belum positif, HKMU tetap mencatatkan milestone yang positif di awal tahun 2022 ini yaitu dengan penerapan ESG dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Anak usahanya, yaitu PT Karya Bumimas Persada yang bergerak di toilet & sanitary ware dan PT Rasa Langgeng Wira, produsen pipa PVC, telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2015 dan ISO 45001:2015 yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi PT SGS Indonesia.
Sementara, Direktur Commercial & Operational, Muhamad Ade Kurniawan menyampaikan bahwa sertifikasi ISO khususnya di bidang Sistem Manajemen Mutu dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan bukti bahwa penerapan Prinsip dan Kriteria ISO yang diimplementasikan perusahaan telah sesuai dengan standardisasi untuk menghasilkan produk building material yang berkualitas mulai masuknya bahan baku, proses produksi dan distribusi produk telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.
Proses sertifikasi ISO ini tidaklah mudah, melalui mekanisme audit yang ketat oleh Lembaga sertifikasi, sumber daya manusia yang ada harus berkomitmen dan konsisten memenuhi semua persyaratan dan regulasi yang berlaku.
“Kami yakin dengan adanya sertifikasi ISO ini bisa meningkatkan nilai saing produk HKMU dan melengkapi line – up produk kami untuk masuk ke dalam segmen project & industry seperti produk aluminium PT Handal Aluminium Sukses (HAS),” imbuhnya.
Sedangkan Direktur Utama Muhamad Kuncoro ingin menepis isu negatif yang beredar khususnya di pasar aluminium mengenai HKMU dan HAS. Pihaknya ingin meyakinkan kepada seluruh stakeholders bahwa saat ini HKMU tetap melaksanakan aktivitas bisnis dan terus berbenah menuju perbaikan yang dibuktikan melalui sertifikasi ISO.
Kondisi pandemi yang akan transisi menjadi endemi, kata dia, menjadi faktor pendukung untuk pemulihan pasar, namun kenaikan harga komoditas dan kenaikan inflasi juga akan menjadi tantangan tersendiri.
“Berbekal berbagai langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan oleh perusahaan, kami berkeyakinan kinerja perusahaan akan semakin membaik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya aktor Ricky Chilnady Pratama atau biasa dikenal dengan nama Ricky Harun telah ditetapkan menjadi salah satu Komisaris HK Metals Utama. Informasi ini disampaikan dalam bahan paparan publik perusahaan pada 15 Agustus 2021 lalu.
Putra dari aktris Donna Harun ini ditetapkan menjadi Komisaris Independen HKMU melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2021.