JAKARTA – Anda mungkin pernah memasuki sebuah kamar dengan interior yang menarik, karpet, seprei, sarung bantal, hiasan lampu, dan juga hiasan-hiasan lain yang makin memperindah ruangan tersebut.
Barang-barang interior memang banyak dicari orang untuk mempercantik isi rumah.
A. Peluang Bisnis
Melihat hal tersebut, anda bisa menjalankan bisnis barang interior ini sebagai andalan. Anda bisa berjualan dengan cara menyewa toko atau stan.
Barang-barang yang anda jual haruslah bervariasi dan menarik. Sesuaikan harga dengan modal.
Biasanya pembeli lebih tertarik dengan harga-harga yang tidak mahal. Anda bisa mengemas barang interior dengan tampilan yang menarik. Pilihlah barang-barang yang kira-kira mempunyai pangsa pasar yang luas.
Jangan menjual barang-barang yang eksklusif dengan harga mahal.
B. Memulai Bisnis
Sebelum menjalankan usaha ini sebaginya anda perhatikan beberapa hal berikut ini yang bisa membantu bisnis barang interior.
1. Pilih dan tentukan barang apa saja yang akan dijual.
2. Carilah agen-agen ataupun pemasok barang-barang interior, bisa anda lihat lewat internet ataupun bertanya dengan orang lain yang mengetahui. Biasanya produk-produk tersebut bisa ditemui dari pelaku industri rumahan.
3. Carilah lokasi yang strategis dan nyaman, tentukan untuk menyewa toko atau hanya stan saja.
4. Perindah tempat anda menjual dengan dekorasi-dekorasi yang menarik.
5. Rekrutlah pegawai yang bisa anda percaya.
C. Hambatan Bisnis
Dalam menjalankan usaha ini, anda mungkin akan menemui beberapa hambatan, hambatan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Bisa jadi anda menjual pasokan barang yang memang sudah ketinggalan mode.
2. Pemasok barang tersebut sulit dicari.
3. Ketidakpuasan pembeli atas pelayanan kita.
D. Strategi Bisnis
Anda janga cemas dengan hambatan yang sudah dijabarkan di atas. Di bawah ini anda dapat melihat beberapa strategi yang sudah bisa menjadikan bisnis anda sukses.
1. Tatalah barang interior anda dengan kemasan yang baik dan menarik.
2. Sediakan jasa konsultasi interior.
3. Kreatif dalam mencoba design sendiri yang unik.
4. Perhatikan perkembangan mode yang banyak diminati masyarakat.
5. Buatlah diskon untuk konsumen yang membeli dalam jumlah banyak. Misalnya mereka membeli satu lusin dapat diskon 20% atau jika membeli satu kodi akan mendapatkan diskon 35%.
6. Buatlah promosi yang menarik, melalui leaflet, pamphlet, atau lewat media jejaring sosial dan forum-forum.
E. Analisis Bisnis
MODAL AWAL
Peralatan:
Etalase kaca: Rp1.000.000
Hanger/gantungan untuk display: Rp500.000
Rak susun dari besi: Rp2.000.000
Meja dan kursi cashier: Rp500.0000
Jumlah: Rp4.000.000
Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp1.500 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp4.000.000-Rp1.500):4 = Rp999.625 per tahun atau sama dengan Rp83.400 per bulan.
Namun, dengan adanya barang dagangan awal (sprei, bed cover,karpet, dan lain-lain) senilai Rp20.000.000, maka total modal adalah Rp24.000.000.
Perkiraan Laba atau Rugi per Bulan: Rp200.000 x 30 hari = Rp6.000.000
Biaya-biaya:
Penyusutan peralatan: Rp83.400
Sewa tempat: Rp500.000
Listrik dan telepon: Rp200.000
Harga pokok barang: Rp2.000.000
Gaji pegawai: Rp650.000
Transportasi: Rp200.000
Biaya perlengkapan: Rp225.000
Jumlah biaya: Rp3.858.400
Laba bersih: Rp2.141.600
Perkiraan modal kembali: Rp24.000.000 dibagi Rp2.141.600 = 11,2 bulan.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2023 Okezone.com,
All Rights Reserved