Jakarta, CNBC Indonesia – Harga nikel dunia terpantau melemah pada perdagangan hari ini. Kana tetapi sentimen positif membayangi gerak harga nikel dunia.
Pada Kamis (6/2/2022) pukul 17.05 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 28.270/ton, melemah 0,43% dibandingkan harga penutupan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hari kedua perdagangan di bulan Juni harga nikel dunia berada di zona merah, Namun demikian berbagai sentimen positif menyelimuti logam bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik tersebut.
Pertama, pasar nikel dunia dibayangi optimisme dari pencabutan kebijakan lockdown di Shanghai.Pasalnya China adalah konsumen nikel terbesar.
China adalah konsumen terbesar nikel sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
Pusat bisnis China, Shanghai mencabut kebijakan penguncian atau lockdown pada 1 Juni mendatang. Adapun, kebijakan lockdown akibat gelombang baru pandemi Covid-19 di Shanghai dalam 2 bulan terakhir telah memukul ekonomi kota tersebut. Akibatnya, rantai pasok dunia pun ikut terganggu.
Kedua, permintaan nikel global diperkirakan meningkat menjadi 3,02 juta ton pada 2022 dari 2,78 juta ton pada 2021, menurut International Nickel Study Group (INSG).Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Sementara dalam jangka pendek pertumbuhan produksi global akan terkendala oleh larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang membatasi pengiriman ke China, pengolah terbesar timah.
Fitch Solution pun memberikan proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada 2022 di US$ 27.500/ton. Melonjak 49% dibandingkan rerata harga tahun 2021yakni US$ 18.466/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT