PT Kapuas Prima Coal Tbk menangkap peluang positif dari peningkatan harga komoditas yang terus melonjak sejak satu tahun terakhir ini. Perseroan melihat dengan harga komoditas saat ini, serta adanya peningkatan permintaan untuk komoditas bijih besi, serta logam dasar terutama untuk konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara, akan turut mendorong kinerja perseroan hingga akhir tahun ini yang ditargetkan mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. Perseroan mengincar kontribusi pendapatan dari bijih besi itu berkisar US$ 18-20 juta atau Rp 257-286 miliar (asumsi kurs Rp 14.300).
Direktur Kapuas Prima Coal, Evelyne Kioe mengatakan perseroan pada akhir 2021 sudah memproyeksikan kinerja di tahun ini meningkat. Dampak dari konflik di Eropa antara Rusia dan Ukraina telah mengakibatkan sejumlah harga komoditas meningkat termasuk komoditas yang ditambang oleh perseroan. Emiten produsen base metal yang sahamnya berkode ZINC ini tetap fokus untuk menjalankan Good Mining Practice untuk mempertahankan kinerja serta mengejar penyelesaian pambangunan smelter dan program keberlanjutan untuk CSR (corporate social responsibility).
Salah satu komoditas ZINC yang ditargetkan dapat memberikan peningkatan kontribusi penjualan di tahun ini yaitu dari bijih besi. Harga bijih besi sekitar US$ 145-155 per ton (kadar Fe 62%). Pada tahun ini, ZINC menargetkan dapat menjual bijih besi sekitar 180.000 ton, dengan target kontribusi pendapatan dari bijih besi dapat mencapai US$ 18-20 juta atau meningkat sekitar 45% dibandingkan kontribusi di tahun sebelumnya. ZINC memiliki cadangan mineral bijih besi mencapai 23 juta ton yang belum dieksploitasi.
Evelyn menyampaikan kondisi ekonomi maupun politik global diharapkan kembali pulih dan kondusif sehingga kegiatan usaha di dalam negeri maupun global bisa kembali berjalan dengan baik, seiring dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali. “Dengan demikian, kinerja industri akan kembali bangkit dan tentunya kami juga berharap kinerja ZINC dapat semakin membaik ke depannya,” sebut Evelyn pada Senin, (21/3/2022).
Perseroan akan menggencarkan penambangan bijih besi dalam skala besar untuk target penjualan ke pasar domestik. Selain bijih besi, ZINC pada tahun ini menggencarkan produksi dan penjualan untuk konsentrat timbal (Pb) dan seng (Zn). Dengan total area eksplorasi ZINC yang mencapai sekitar 1.600 ha dari total luas area pertambangan sebesar 5.569 ha, ZINC akan terus meningkatkan kapasitas produksi dengan target mencapai sebesar 550 ribu-642 ribu ton ore. ZINC mengamati harga komoditas timbal dan perak cenderung stabil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Harga komoditas seng telah mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.
Apabila harga komoditas dapat bertahan di kisaran US$ 3.500/ton, maka dapat memberikan kontribusi berupa tambahan terhadap laba. Namun apabila harga komoditas terus bergerak fluktuatif, dapat memberikan pengaruh terhadap biaya produksi. Perseroan optimistis kinerja di 2022 ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Hal ini juga didukung oleh potensi peningkatan pendapatan dari smelter timbal ZINC yang sudah mulai beroperasi di tahun ini. Smelter timbal ini merupakan smelter timbal pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Harga saham ZINC di Senin ini naik 1,12% atau menjadi Rp 90 apabila dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Swa.co.id
You must be logged in to post a comment.
Swalicious,ini dia nih 3 hal yang harus dimiliki agar kalian dilirik di dunia kerja dan jadi incaran perusahaan-perusahaan #swa #nbo #skills #tips #infobisnis #carikerja
Get the most out of SWA by signing in to your account
Or select your favorite social network to get started