Kegunaan dan Pembuatan Unsur Kimia dan Senyawanya
KOMPAS.com – Tiap unsur kimia memiliki sifat. Sifat yang berbeda-beda ini memberikan kegunaan yang berbeda pula.
Misalkan pada kabel listrik yang terbuat dari serat-serat tembaga yang dibungkus karet. Tembaga digunakan karena sifatnya yang dapat menghantarkan listrik.
Adapun karet digunakan karena memiliki sifat isolator yaitu tidak dapat menghantarkan listrik. Karet digunakan sebagai pembungkus tembaga agar tidak ada kebocoran muatan listrik atau membahayakan makhluk hidup yang menyentuhnya.
Berikut kegunaan beberapa unsur dan proses pembuatannya:
Oksigen dapat ditemukan di seluruh permukaan Bumi dan dihirup oleh manusia untuk bertahan hidup.
Namun oksigen juga dapat dibuat di dalam laboratorium untuk keperluan menyelam dan juga bantuan pernafasan pasien di rumah sakit.
Pada proses pembakaran, MnO2 digunakan sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksi pembentukan oksigen.
Baca juga: Daftar Unsur Kimia Berdasarkan Nama
Silikon adalah salah satu unsur yang melimpah di muka Bumi. Di alam, silikon ditemukan dalam bentuk silika.
Salah satu contoh silika adalah butiran pasir pantai yang sangat melimpah. Untuk mendapatkan silikon, silika oksida atau SiO2 dimurnikan dengan cara menambahkan kokas dan dibakar.
Silikon bukan unsur logam ataupun non-logam, melainkan unsur semi logam. Sehingga silikon sering digunakan sebagai semikonduktor pada alat-alat elektronik.
Besi adalah unsur yang banyak digunakan sebagai bahan untuk konstruksi seperti rumah, gedung, jembatan, dan jalan.
Besi diproses dengan cara meleburkan bijih besi dan batu kapur hingga menjadi besi dengan persamaan:
Pada proses peleburan bijih besi ini, besi akan meleleh dan terpisah sedangkan zat pengotornya akan terikat dengan batu kapur.
Besi dapat dileburkan kembali untuk membentuknya baja, yaitu logam yang lebih kuat dan lebih tahan karat.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica alumunium diolah melalui proses Hall-Heroult. Pengolahan alumunium dilakukan dengan cara pemurnian bauksit menjadi endapan alumunium. Lalu endapan ini dilebur menggunakan sel elektrolisis.
Alumunium dengan fasa cair akan terbentuk di katoda. Di anoda akan terbentuk gas karbon dioksida yang menguap ke udara.
Sifat alumunium yang kuat dan ringan menjadikan alumunium sebagai slah satu bahan kapal laut dan juga pesawat terbang.
Alumunium juga banyak digunakan di rumah sebagai pagar, rangka atap, dan juga lembaran alumunium foil untuk memasak.
Dilansir dari Thoughtco, pembuatan tembaga dimulai dengan cara menumbuk bijih menjadi bubuk halus.
Bubuk halus tersebut kemudian dicampur dengan air dan reagen di dalam tangki sel flotasi untuk membersihkannya dari zat pengotor. Kemudian direduksi untuk menghasilkan tembaga dan juga gelembung sulfur dioksida.
Logam tembaga tersebut kemudian dimurnikan kembali dengan proses elektrolisis dan akan mengendap pada katoda.
Tembaga memiliki sifat yang lunak, tahan terhadap korosi, dan juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam air.
Sifat tersebut membuat tembaga banyak digunakan sebagai bahan baku baling-baling kapal laut dan juga pipa air minum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.