TIMESINDONESIA, JAMBI – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Talang Gulo (TPA Talang Gulo) di Kota Jambi, Provinsi Jambi dari semula menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping) menjadi sistem sanitary landfill.
Pengoperasian TPA sampah dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan penanganan masalah sampah dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni struktural dengan membangun infrastruktur persampahan dan non struktural seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
Pengembangan TPA Sampah Talang Gulo merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM). Selain Kota Jambi, terdapat kota/kabupaten lain yang menjadi percontohan dalam program tersebut, seperti Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Jombang.
Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Sampah Talang Gulo mulai dikerjakan sejak 2018 hingga 2020 dengan biaya senilai 14 juta euro. Pemilihan TPA Sampah Talang Gulo untuk pilot project program ERIC-SWM karena TPA eksisting Talang Gulo di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Jambi yang dibangun pada tahun 1997 sudah overload dan dikhawatirkan tidak akan bisa lagi menampung sampah yang ditimbulkan setiap harinya. Untuk itu, dibangun TPA sampah yang baru dengan sistem sanitary landfill yang lokasinya sama dengan TPA lama dengan luas lahan 21,3 hektare.
Pengembangan infrastruktur TPA Sampah Talang Gulo meliputi pembangunan area landfill seluas 5,2 hektare atau 620.000 m3, sarana pengolahan air lindi (leachete treatment plant) berkapasitas 250 m3/hari, sarana pemilahan sampah berkapasitas 35 ton/hari, sarana pengolahan kompos berkapasitas 15 ton/hari, dan bangunan fasilitas penunjang lainnya, seperti kantor pengelola, jembatan timbang, dan whorkshop.
Air lindi ditampung dan disalurkan ke kolam penampungan IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) dengan sistem pemurnian bertahap dan dilengkapi bak kontrol, sehingga dapat meminimalisir pencemaran tanah, udara, dan air di sekitarnya.
Dengan sistem sanitary landfill, TPA Talang Gulo yang dibangun Kementerian PUPR RI ini mampu memberikan manfaat untuk meningkatkan akses layanan persampahan bagi 600 ribu jiwa masyarakat Kota Jambi serta menghasilkan produk kompos hingga 15 ton/hari. Sistem ini juga dinilai lebih ramah lingkungan dengan memilah sampah organik hingga 35 ton/hari dan mengolah air lindi sekitar 250 m3/hari. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
10/11/2021 – 09:39
Copyright 2014 – 2022 TIMES Indonesia. All Rights Reserved.
Page rendered in 0.3025 seconds. Running in Unknown Platform