Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menuding tiga tukang ojek yang mereka bunuh di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan merupakan anggota intelijen. KKB lantas menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hal tersebut.
“3 orang ini bukan tukang ojek tetapi 3 intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini,” ujar anggota KKB dalam video beredar, Senin (12/12/2022).
Para anggota KKB juga itu mewanti-wanti akan terus melanjutkan aksinya. Mereka menegaskan siap melakukan eksekusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami siap eksekusi,” ujar seorang pria dalam video itu.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan 3 tukang ojek di Pegunungan Bintang ini terjadi pada Senin (5/12) lalu. Belakangan KKB menyebarkan video detik-detik aksi pembunuhan tersebut.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito turut membenarkan video yang beredar tersebut. Cahyo membantah ketiga korban merupakan anggota intelijen.
“Video yang beredar itu sangat tidak manusiawi. Mereka sangat bejat. Saya tegaskan ketiga korban itu adalah masyarakat sipil,” ujar Cahyo kepada detikcom, Senin (12/12).
Cahyo menyebut KKB mencari pembenaran atas pembunuhan itu. Dia juga menyinggung hal tersebut sudah sering dilakukan KKB.
“Semua orang tau lah. Setiap mereka membunuh masyarakat sipil selalu katakan itu anggota TNI, Polri atau dikatakan intel yang menyamar,” kata Cahyo.
“Itu biasa mereka katakan ketika membunuh di Puncak, Intan Jaya atau daerah lain. Itu hanya sebuah pembenaran atas perbuatan bejat yang mereka lakukan,” tegasnya.
Dalam video beredar, KKB juga sempat menunjukkan senjata api yang disebut-sebut milik korban pembunuhan. Namun Cahyo menilai senjata itu milik KKB sendiri.
“Kita tau senjata itu milik mereka dan dari mana mereka dapatkan. Tapi saya tidak perlu menginformasikannya ke publik,” katanya.
“Pastinya itu bukan senjata organik polisi. Sehingga mereka salah alamat dan terlihat dari sini bahwa mereka berbohong,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT