Manfaat Biogas untuk Dapur Tak Bisa Disepelekan (Bagian 2)
KOMPAS.com – Meski bisa digunakan sebagai pembangkit listrik, keuntungan yang didapatkan dari biogas untuk memasak juga tak bisa disepelekan. Biogas bisa menjadi salah satu sumber energi untuk bertransisi dari energi fosil ke energi terbarukan.
Teguh Sutikno, salah satu peternak sapi di Dusun Dungus, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, menjelaskan manfaat yang diterima sejak dia membangun biodigester pada 2014. Sejak biodigester beroperasi hingga sekarang, dia tak lagi membeli gas elpiji untuk memasak.
Teguh mengatakan, penghematan yang dia rasakan untuk memasak sekitar Rp 54.000 per bulan dengan asumsi sebulan membutuhkan tiga tabung elpiji 3 kg dengan harga Rp 18.000 per tabung. Selain itu, dia juga mendapatkan untung dari penjualan limbah biogasnya dengan harga sekitar Rp 5.000 per kg.
Baca juga: Lampu Jalan di Desa Kami Ditenagai Listrik dari Biogas (Bagian 1)
Progam Manager Biru Yayasan Rumah Energi Chabi Batur Romzini menuturkan, biodigester ukuran besar memang sangat memungkinkan untuk diintegrasikan dengan pembangkit listrik. Namun, manfaat biogas untuk memasak juga tak bisa dikesampingkan
Bibah menjelaskan, berdasarkan Biogas User Survey 2020, penghematan energi untuk memasak bisa mencapai Rp 50.000. Selain itu manfaat lain yang bisa didapatkan dari penerapan biogas adalah potensi pendapatan dari bioslurry alias ampas biogas.
“Jika ditambah dengan bioslurry (memanfaatkan ampas biogas ke pertanian sendiri atau dijual), peternak bisa mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari Rp 75.000 hingga Rp 2.000.000,” kata Bibah kepada Kompas.com, Sabtu (23/10/2021).
Melansir situs web Yayasan Rumah Energi, membangun biogas juga akan berkontribusi pada pelestarian lingkungan karena dapat mengurangi gas karbon dioksida yang dilepaskan ke udara. Setidaknya 2,6 ton emisi setara karbon dioksida per tahun akan berkurang dengan membangun 1 unit biogas berukuran 6 meter kubik.
Di Jawa Tengah, Bibah mengatakan bahwa Yayasan Rumah Energi telah memulai pendampingan sejak 2009 akhir. Hingga kini, Yayasan Rumah Energi bermitra dengan sejumlah mitra lokal untuk menggalakkan pengembangan biogas.
Baca juga: Apa Itu Biogas Kotoran Sapi?
Dia menjelaskan, untuk membangun 4 meter kubik biogas, dibutuhkan sekitar 20 hingga 40 kilogram kotoran sapi per hari. Jumlah kotoran tersebut bisa tercukupi dengan memelihara antara dua hingga tiga ekor sapi. Dengan asumsi, setiap sapi menghasilkan 15 kilogram hingga 20 kilogram kotoran per hari.
Selain itu, potensi pengembangan biogas di Boyolali juga cukup besar. Bibah menuturkan, menurut data BPS Kabupaten Boyolali, pada 2019 ada sekitar 200.000 ekor sapi, baik itu sapi perah maupun sapi pedaging.
Dengan catatan dibangun 4 meter kubik biodigester, yang mana membutuhkan tiga ekor sapi, maka potensi biodigester yang bisa dibangun adalah 66.800 unit. Namun, itu baru potensi, karena jumlah sapi yang dimiliki setiap peternak sangat beragam dan pembangunannya sangat bergantung dengan kemampuan dan jumlah sapi yang dimiliki.
Sementara, jumlah unit biodigester di Boyolali yang telah didampingi oleh Yayasan Rumah Energi melalui program Biru yakni sebanyak 241 unit. Itu berarti, masih banyak potensi yang belum tergarap hingga kini.
Agar potensi tersebut bisa tergarap optimal, Bibah mendorong pemerintah setempat untuk membantu pembangunan biogas berupa stimulus. Karena, untuk membangun satu unit biogas berukuran 4 meter kubik saja, rata-rata butuh dana sekitar Rp 12 juta untuk daerah di Boyolai. Angka tersebut bisa berubah tergantung lokasi.
Baca juga: Apa Itu Biogas?
Dengan demikian, stimulus untuk membangun biogas sangat dibutuhkan masyarakat. Selain itu, supaya semakin merangsang pengembangan biogas, Bibah mengakui bahwa masyarakat memang memerlukan contoh nyata dari implementasinya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali Lucia Dyah Suciati mengatakan, sejauh ini pihaknya memang menggalakkan biogas untuk memasak. Menurutnya, untuk fokus pada PLTBg membutuhkan pertimbangan yang presisi dan terukur.
“Kebanyakan peternak sapi tidak tinggal berdekatan. Sehingga, untuk membangun PLTBg diperlukan instalasi yang mumpuni. Sedangkan untuk biogas sebagai keperluan memasak cukup membangun di dekat kandangnya saja,” kata Lucia, Selasa (26/10/2021).
Sejauh ini, DLH mencatat ada sekitar 300-an unit biodigester yang ada di seluruh Kabupaten Boyolali. Lucia menuturkan, pihaknya terus mendorong pengembangan biogas di kalangan peternak baik itu melalu pendampingan, stimulus, dan penyaluran dana dari pihak ketiga.
Lucia menambahkan, masyarakat terutama peternak, membutuhkan contoh nyata mengenai pembangunan biodigester yang berhasil. “Ke depan, kami berencana biogas tak hanya dari peternakan tapi juga dari sampah. Sumber limbah diubah menjadi gas metana,” tutur Lucia.
Baca juga: Program Biogas Rumah Masih Terkendala Pendanaan
Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 22 Tahun 2017, pemerintah menargetkan energi baru terbarukan (EBT) berkontribusi minimal 23 persen atau setara 45.100 megawatt dari bauran energi nasional pada 2025. Untuk 2050, target bauran EBT dalam bauran energi nasional dinaikkan menjadi minimal 31 persen atau setara 167.600 megawatt.
Boienergi menjadi salah satu sektor yang ditargetkan meningkat untuk menggenjot EBT dalam bauran energi nasional. Dalam RUEN, potensi bioenergi yang bisa dijadikan energi listrik sebesar 32.653 megawatt.
Dari jumlah potensi tersebut, Provinsi Riau menjadi daerah dengan potensi bioenergi terbesar yakni 4.195 megawatt. Sementara Jawa Tengah menempati peringkat kelima sebagai wilayah dengan potensi bioenergi terbesar yakni 2.232 megawatt.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan kapasitas terpasang PLTBg untuk tahun 2025 adalah 5.500 megawatt. Ini berarti, pada 2025, target PLTBg dalam bauran EBT nasional adalah sekitar 12,2 persen. (Habis)
Baca juga: Sudah 12 Tahun Berjalan, Ini Perkembangan Program Biogas Rumah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.