Manusia purba mengalami Zaman Logam atau Masa Perundagian berdasarkan hasil kebudayaan yang ditinggalkannya setelah melewati Zaman Batu. Pada zaman tersebut, bangsa Indonesia tidak mengalami Zaman Tembaga.
Secara umum, Zaman Logam terdiri dari Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Menurut Abdurakhman dan Arif Pradono dalam buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1, ketiga zaman tersebut berlangsung di Eropa, sedangkan di Indonesia langsung memasuki Zaman Perunggu dan Besi.
Para ahli sejarah berpendapat, bangsa Indonesia tidak mengalami Zaman Tembaga karena tidak ditemukannya hasil kebudayaan tembaga di wilayah tersebut. Begitu pula dengan wilayah Asia Tenggara lainnya.
Selain tidak mengalami Zaman Tembaga, M. Habib Mustopo mengatakan dalam buku Sejarah, peninggalan Zaman Besi di Indonesia jumlahnya sangat sedikit dan waktunya bersamaan dengan Zaman Perunggu. Sehingga, Indonesia lebih mengenal Zaman Perunggu ketika memasuki Zaman Logam ini.
Berikut sejumlah peralatan yang dihasilkan bangsa Indonesia pada Zaman Logam atau tepatnya Zaman Perunggu dan Besi.
Zaman Perunggu disebut juga dengan kebudayaan Dongson. Sebab, kebudayaan ini diperkirakan berasal dari Dongson-Tonkin, China. Beberapa peralatan yang dihasilkan masyarakat pada zaman ini antara lain:
Manusia yang hidup pada Zaman Besi sudah mengenal teknik peleburan besi. Teknik ini disebut lebih sulit dibandingkan dengan teknik peleburan tembaga atau perunggu karena membutuhkan panas yang sangat tinggi.
Alat-alat Zaman Besi ini banyak ditemukan di Gunungkidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat) dan Besuki dan Punung (Jawa Timur). Beberapa peralatan yang dihasilkan pada zaman ini antara lain:
Meskipun manusia pada waktu itu sudah memiliki pengetahuan dan kemajuan dalam membuat alat-alat, baik di Zaman Tembaga, Perunggu, maupun Besi, tetapi mereka belum mengenal tulisan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT