Mengenal Belerang dan Fungsinya untuk Manusia
KOMPAS.com – Belerang atau sulfur adalah unsur non-logam yang bentuk aslinya adalah zat padat kristalin kuning.
Secara alami, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau mineral pada gunung berapi.
Belerang merupakan sumberdaya yang banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku asam sulfat.
Selain itu, belerang umum digunakan dalam korek api, bubuk mesiu, insektisida, fungisida, dan sebagainya.
Belerang yang murni tidak berbau. Bau yang muncul sebenarnya berasal dari banyak senyawanya.
Baca juga: Petunjuk Kehidupan Purba di Mars, Mineral Danau di Turki Mirip di Kawah Jezero
Belerang dan sulfat tidak beracun, namun karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida semuanya beracun. Terlebih lagi, hidrogen sulfida yang sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian.
Sulfur dioksida dihasilkan ketika batu bara dan minyak yang tidak dimurnikan dibakar. Di atmosfer, sulfur dioksida dapat menyebabkan hujan asam.
Jika dibiarkan, hal ini akan menyebabkan dana mati, sebagian dengan membuat garam aluminium beracun larut sehingga terambil oleh makhluk hidup.
Menurut Jefferson Lab, dilansir dari Live Science, berikut adalah beberapa fakta mengenai belerang:
1. Nomor atom (jumlah proton dalam inti): 16
2. Simbol atom (pada tabel unsur periodik): S
3. Berat atom (massa rata-rata atom): 32,065
Baca juga: Mineral Mars Ditemukan Terkubur di Antartika, Kok Bisa?
4. Kepadatan: 2,067 gram per cm kubik
5. Fase pada suhu kamar: Padat
6. Titik lebur: 115,21 derajat celcius
7. Titik didih: 444,6 derajat celcius
8. Jumlah isotop (atom dari unsur yang sama dengan jumlah neutron yang berbeda): 23
Belerang sangat penting untuk makhluk hidup. Ia dapat diambil sebagai sulfat dari tanah atau air laut oleh tanaman dan ganggang.
Ini digunakan untuk membuat dua asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membuat protein.
Baca juga: Kernowite, Mineral Baru yang Terkandung dalam Batu Berusia 220 Tahun
Saat ini, produksi belerang modern hampir seluruhnya berasal dari berbagai proses pemurnian yang digunakan untuk menghilangkan belerang dari gas alam, minyak, dan pasir tar.
Semua makhluk hidup mengandung belerang dan ketika menjadi fosil, belerang tersebut tetap ada.
Oleh sebab itu, pembakaran bahan bakar fosil yang tidak murni akan menciptakan sulfur dioksida yang dapat masuk ke atmosfer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.