Menparekraf: Kontribusi Pariwisata Ditargetkan 12 Persen dari PDB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, saat ini kontribusi sektor parekraf kepada PDB sekitar 4,3 persen. Sandi menargetkan, kontribusi sektor parekraf terhadap PDB bisa menembus 10-12 persen dalam waktu 5-10 tahun ke depan.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020 diperkirakan berada pada angka 4,1 persen. Sementara itu, pada 2019 lalu, kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,7 persen.
“Selama ini kita kan selalu memasang target berapa banyak jumlah wisatawan yang hadir ke Indonesia. Saya ingin mengubah target itu dari quantity menjadi quality. Kami juga tidak mau hanya mengandalkan kepada wisatawan mancanegara tapi juga harus menambah jumlah wisatawan nusantara. Saat ini kontribusi sektor parekraf terhadap PDB sekitar 4,3 persen. Saya menargetkan 5-10 tahun lagi kontribusinya bisa mencapai 10-12 persen dari PDB,” kata Sandiaga Uno dalam diskusi virtual DBS Asian Insight dan IDE Katadata 2021, Senin (22/3/2021).
Untuk mencapai target tersebut, kata Sandi, Kemenparekraf melakukan dua kampanye nasional yaitu Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia. Karena itu, Kemenparekraf perlu berkolaborasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan media untuk bisa kembali membangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu, tambah Sandi, pemerintah juga mempunyai 5 destinasi Bali baru yang diharapkan bisa menpercepat pemulihan industri pariwisata. Kata Sandi, 5 Bali baru ini bukan berarti akan mengambil jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.
“Jadi, kita tetap berharap jumlah wisatawan ke Bali tetap meningkat namun dengan adanya 5 Bali baru ini bisa menambah jumlah wisatawan. Jadi 5 Bali baru ini tidak mengambil kuenya Bali tapi justru untuk memperbesar jumlah wisatawan sehingga bisa memperbesar kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap PDB,” jelasnya.
Sandi optimistis, kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun ini akan membantu pemulihan ekonomi nasional.
“Bringing back tourism means bringing back economy. Karena industri pariwisata itu adalah baecons of hope yang bisa membuka peluang tenaga kerja. Saya berharap semua destinasi wisata sudah menjalankan dengan ketat protokol kesehatan sehingga wisatawan tidak ragu lagi untuk berlibur,” jelasnya.
Pariwisata termasuk salah satu sektor yang terkena danmpak paling parah dari pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
turun hingga 75%. Pada 2019, jumlah wisman lebih dari 16 juta. Adapun pada 2020 turun menjadi 4,08 juta kunjungan wisman. Baca juga: Sandiaga Minta Pelaku Parekraf Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 Capain devisa negara dari sektor pariwisata juga terimbas pandemi.
Pada 2019, devisa sektor pariwisata mencapai US$16,9 miliar. Namun, pada 2020 turun drastis menjadi US$3,54 miliar. Lalu, jumlah tenaga kerja pariwisata juga mengalami penurunan, yakni menjadi 13,97 juta orang di 2020 dari sebelumnya 14,96 juta orang pada 2019.
Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.